Sekjen KPAI Erlinda (suara.com)
Sekretaris Jenderal Komisi Perlindungan Anak Indonesia Erlinda, perwakilan Kementerian Sosial didampingi, dan Ketua RT Sugeng Pribadi didampingi anggota polisi mendatangi orangtua bocah berinisial AD (8) di Perumahan Citra Gran Cibubur, Cluster Nusa Dua, Blok E, Kamis (14/5/2015) sekitar jam 09.00 WIB.
AD adalah bocah yang diduga ditelantarkan orangtuanya. Dia tidak boleh masuk ke rumahnya selama sekitar satu bulan terakhir dan sekarang ditampung warga perumahan.
Kedatangan KPAI dan Kemensos bertujuan untuk mencari tahu kenapa AD ditelantarkan sehingga sekarang tidak bisa pergi ke sekolah.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar setengah jam tadi, ayah AD bernama Utomo bersikukuh bahwa membiarkan anak di luar rumah merupakan bagian dari cara mendidik anak. Ayah AD merasa tidak salah dengan sikapnya.
Tim reaksi cepat Kemensos Farid Arifandi mengatakan kondisi di dalam rumah AD tidak higienis alias jorok. Kain berserakan di berbagai tempat.
"Rumah ini tampak tidak layak ditempati anak," katanya.
Orangtua AD, katanya, juga tidak sehat dan terkesan tertutup.
AD adalah anak ketiga dari lima bersaudara. Saat ini, kondisinya cukup memprihatinkan.
Sugeng Pribadi mengatakan selama sekitar satu bulan, AD diurusi oleh warga.
"Kebutuhan jasmaninya terpenuhi, tapi rohaninya yang kita khawatirkan," kata dia.
Utomo, katanya, selama ini sering terdengar marah-marah kepada anak. Utomo mengaku sebagai seorang dosen.
AD adalah bocah yang diduga ditelantarkan orangtuanya. Dia tidak boleh masuk ke rumahnya selama sekitar satu bulan terakhir dan sekarang ditampung warga perumahan.
Kedatangan KPAI dan Kemensos bertujuan untuk mencari tahu kenapa AD ditelantarkan sehingga sekarang tidak bisa pergi ke sekolah.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar setengah jam tadi, ayah AD bernama Utomo bersikukuh bahwa membiarkan anak di luar rumah merupakan bagian dari cara mendidik anak. Ayah AD merasa tidak salah dengan sikapnya.
Tim reaksi cepat Kemensos Farid Arifandi mengatakan kondisi di dalam rumah AD tidak higienis alias jorok. Kain berserakan di berbagai tempat.
"Rumah ini tampak tidak layak ditempati anak," katanya.
Orangtua AD, katanya, juga tidak sehat dan terkesan tertutup.
AD adalah anak ketiga dari lima bersaudara. Saat ini, kondisinya cukup memprihatinkan.
Sugeng Pribadi mengatakan selama sekitar satu bulan, AD diurusi oleh warga.
"Kebutuhan jasmaninya terpenuhi, tapi rohaninya yang kita khawatirkan," kata dia.
Utomo, katanya, selama ini sering terdengar marah-marah kepada anak. Utomo mengaku sebagai seorang dosen.
Tag
Komentar
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India