Suara.com - Tim SAR gabungan masih berupaya mencari Ery Yunanto (21), mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang jatuh ke kawah Gunung Merapi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Komandan Tim SAR Boyolali, Kurniawan Fajar, mengatakan pencarian korban yang berasal dari Kampung Mbiru, Kabupaten Sleman, masih dilakukan oleh tim SAR di puncak Merapi, sejak pukul 09.00 WIB hingga sekarang.
Menurut Kurniawan Fajar, Tim SAR melibatkan sekitar seratus orang lebih sukarelawan dari Boyolali, Klaten, Solo, dan Yogyakarta untuk mencari korban terjatuh di kawah Merapi.
Tim SAR melakukan pencarian ekstra hati-hati mengingat medan di puncak sangat berat dan berbahaya dengan kemiringan dari sekitar 70 derajat hingga 90 derajat.
Bahkan, katanya, Tim SAR juga sangat berhati-hati dengan adanya zat atau gas beracun dari kawah Merapi sehingga bisa membahayakan jiwa sukarelawan.
"Kami hingga pukul 13.00 WIB belum menyentuh lokasi jatuhnya korban di kawah itu. Korban jatuh akibat terpeleset ke dalam kawah dengan kedalaman sekitar 300 meter," kata Kurniawan Fajar.
Ery Yunanto jatuh ke kawah Gunung Merapi pada Sabtu (16/5/2015) sekitar pukul 11.00 WIB.
Menurut Kepala Polsek Selo AKP Yadiyo korban sebelumnya melakukan pendakian bersama lima temannya melalui Dukuh Plalangan, Desa Lencoh Selo Boyolali, pada Jumat (15/5/2015) sekitar pukul 22.30 WIB.
Keenam pendaki tersebut setibanya di Pos II terpisah, yakni tiga mendirikan tenda dan tiga lainnya melanjutkan perjalanan ke lokasi Pasar Bubrah. Korban bersama dua orang temannya tiba di Pasar Bubrah sekitar pukul 03.30 WIB, dan ketiganya sempat istirahat.
Korban bersama satu temannya kemudian melanjutkan perjalanan ke puncak Merapi, satu lainnya menunggu istirahat di tenda Pasar Bubrah. Korban dan satu temannya sekitar pukul 11.00 WIB tiba di puncak Garuda, dan berfoto.
Namun, korban saat berjalan turun dari puncak terpeleset dan jatuh ke arah selatan ke dalam kawah. Teman korban kemudian turun meminta tolong pendaki lainnya di Pos II untuk melaporkan kejadian itu, ke petugas di base camp New Selo.
"Tim SAR gabungan baru bisa melakukan pencarian Minggu pagi, mengingat di lokasi kejadian medan sangat berat dan berbahaya sehingga pencarian tidak memungkinkan dilakukan malam hari. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh