Suara.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kepri mengindikasi banyak oknum PNS Pemkot Batam yang menggunakan narkoba, salah satunya MA yang diamankan saat mengonsumsi sabu pada sebuah hotel di Batam Centre pada 5 Mei 2015.
"Saat pemeriksaan, MA mengeluhkan kenapa hanya dia yang ditangkap. Padahal banyak PNS lain yang juga menggunakan narkoba," kata Kepala Bidang Berantas BNNP Kepri, Abdul Hasyim Pangabean di Batam, Minggu (17/5/2015).
Berdasarkan keterangan MA, kata dia, sudah sejak lama banyak oknum PNS Pemkota Batam yang menjadi pecandu barang terlarang tersebut.
"Kalau menurut pengakuan MA, oknum-oknum PNS tersebut baru sebatas pemakai. Namun kami akan telusuri kebenarannya termasuk kemungkinan adanya yang terlibat jaringan," kata dia.
BNN, kata dia, juga akan melakukan tes urine untuk memastikan seberapa banyak PNS-PNS Pemkot Batam yang menjadi pengguna narkoba.
"Ya, kami akan sering lakukan tes urin pada mereka. Tentu tidak terjadwal, sifatnya mendadak agar tidak diketahui," kata Hasyim.
Sebelumnya, BNN menangkap MA atas laporan masyarakat bahwa ada pesta sabu disalah satu hotel diwilayah Batam Centre. Saat ditangkap ditemukan barang bukti 0,6 gram sabu dan alat hisap.
Usai ditangkap, setelah dilakukan tes urine teryata MA positif mengunakan amfetamin dan merupakan pecandu kelas akut, namun tidak terlibat jaringan pengedar.
Setelah diproses penyidik satu minggu, penyidik berkesimpulan bahwa tersangka perlu disembuhkan dari ketergantungan dari narkoba dengan direhap rawat inap di tempat Rehabilitas BNNP Kepri selama tiga bulan.
Pada 2015, Panti Rehabilitasi BNN Kepri ditargetkan mampu menangani 1.313 orang pecandu baik yang rawat inap maupun rawat jalan dengan harapakan mampu menekan jumlah pengguna narkoba di Kepri. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Kepala BNN Beberkan Ciri-Ciri Anak Pengguna Narkoba: Mata Merah hingga Pola Tidur Terbalik
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Raffi Ahmad Diisukan Jadi Menpora, Ingat Lagi Jejak Digitalnya Tersandung Kasus Narkoba
-
5 Buronan Kakap Sri Lanka Terciduk usai Ngumpet di Kebon Jeruk Jakbar, Kasus-kasusnya Ngeri!
-
Penggerebekan di Apartemen Kebon Jeruk, Buronan Narkoba dan Pelaku Kasus Pembunuhan Diciduk
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban