Suara.com - Politisi Senior Golkar Akbar Tanjung mengatakan, ada opsi mengadakan Munas Luar Biasa (Munaslub) untuk upaya islah Golkar.
Soal biaya, Akbar mengatakan hal itu tidak masalah dan bisa dikumpulkan dengan cara patungan.
"Saya sudah bicara dengan DPD-DPD Golkar tingkat 1 dan bahkan DPD Golkar tingkat 2, kalau diselenggarakan munaslub mereka pun bersedia untuk ikut urunan," kata Akbar usai menghadiri acara Universitas Nasional (Unas), Jakarta, Sabtu (23/5/2015).
Dia menambahkan, bila opsi Munaslub ini dipilih, penyelenggaraannya bisa dilakukan dalam waktu dua hari satu malam, atau dua malam satu hari. Dengan begitu, biaya penyelenggaraannya bisa ditekan.
"Kami sudah hitung-hitung untuk biaya Rp5 miliar bisa dilakukan Munaslub. Hanya 2 hari satu malam atau 2 malam satu hari, dengan tentu transportasi dibiayai masing-masing DPD. Jadi, konsumsi dan akomodasi kami sudah hitung-hitung sekitar Rp5 miliar bisa selesai yah," katanya.
Namun, opsi itu menjadi pilihan terakhir. Sebab, dengan waktu yang mendesak karena adanya Pilkada serentak pada Desember 2015, upaya islah adalah jalan keluarnya.
Mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla, menjadi penengah antara dua kubu yang bertikai ini, yaitu kubu Golkar versi Munas Bali pimpinan Aburizal Bakrie (Ical) dan Golkar versi Munas Jakarta pimpinan Agung Laksono.
"Saya mendengar saja katanya Pak JK akan mencoba utk menyatukan, mempertemukan keduabelah pihak. Kalau memang itu bisa, ya tentu bagus saja," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO