Suara.com - Presiden ke-3 RI BJ Habibie mengatakan, sikap dan perilaku Indonesia yang rajin mengimpor, telah menjadi salah satu penyebab SDM berkualitas Indonesia memilih bekerja di luar negeri dan enggan pulang ke Tanah Air.
"Kalau pulang ke sini tidak ada lapangan kerjanya, karena kita rajin mengimpor produk anak bangsa lain, sedangkan anak bangsa sendiri mampu membikin," ungkap Habibie, usai jamuan makan malam memperingati 25 tahun Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), di kediamannya di kawasan Patra Kuningan, Jakarta, Minggu (24/5/2015) malam.
Habibie menyebutkan bahwa jika mereka tetap di Indonesia, maka SDM berkualitas itu akan menganggur saja.
"Kita harus konsentrasi memanfaatkan produksi dalam negeri sebanyak mungkin. Kalau konsisten dikerjakan, maka mereka juga akan tetap di Indonesia," katanya.
Habibie pun mengatakan bahwa pokoknya, orang-orang dengan kemampuan lebih itu harus bekerja, karena dengan bekerja dia bisa menjadi unggul.
"Kalau nganggur, bakal sudah habis kemampuan unggulnya," katanya.
Disebutkan Habibie lagi, dirinya sendiri dulu membangun industri strategis yang dapat memproduksi berbagai produk, seperti kereta api, kapal terbang, hingga senjata. Namun lantaran reformasi, industri strategis itu kemudian dibubarkan.
"Kita ramai-ramai menikamnya, membunuhnya, dibubarkan. Itu dalam kacamata saya. Kriminal. Bayi perlu pembelajaran agar menjadi manusia produktif. Kalau anak sakit, dibawa ke rumah sakit untuk disehatkan," katanya.
Menurut Habibie, sebuah perusahaan yang baru didirikan sama halnya dengan bayi yang dilahirkan. Yaitu ketika dia mengalami kesulitan cash flow, maka harus disehatkan.
"Industri strategis waktu itu dibubarkan, saya protesnya bukan main. Tapi tidak didengar. Dalam kacamata saya, pembubaran itu kriminal. Tapi saya tidak sampaikan eksplisit, karena bisa timbulkan sikap emosional," katanya.
Habibie berpendapat, Indonesia harus mengandalkan masa depannya pada keunggulan SDM-nya. Untuk itu, dibutuhkan biaya yang diperoleh dari penjualan SDA yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Beda dari Tahun-Tahun Sebelumnya, Reuni Akbar 212 Bakal Digelar Usai Magrib
-
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Blitar, BMKG Ungkap Penyebabnya
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak