Suara.com - Ketua RT 4, RW 2, Kelurahan Bangka, Kemang, Jakarta Selatan, Yudhi Rohmani, kaget karena ternyata di rumah nomor 15 A, Blok 1D, digunakan untuk menampung puluhan warga negara Cina dan Taiwan yang terlibat dalam aktivitas kriminal, Senin (25/5/2015).
"Saya juga cukup kaget, ada markas perjudian online," katanya Yudhi kepada wartawan.
Yudhi bercerita rumah besar tersebut milik Muchtar Bina. Rumah itu disewakan sejak tahun 2003 dengan nilai lima ribu dolar AS.
"Lapor pertama, orang Indonesia. Tapi yang nempatin Hongkong. Beberapa bulan keluar. Karyawan ada yang masuk lagi namanya Wayan," kata Yudi.
Setelah disewa, menurut pengamatan Yudhi dari luar, setiap hari, lingkungan rumah tersebut terlihat sepi.
"Aktivitas sepi sekali seperti rumah kosong. Motor satu dua, siang hari jarang terlihat. Listrik selalu malam hidup," katanya.
Tapi Yudhi mulai curiga karena di dalam rumah ternyata dihuni oleh banyak orang. Mereka juga tidak bersosialisasi dengan tetangga.
"Gak ada komunikasi. Gak ada keluar. Pertama, lampu nyala, banyak sampah sampai keluar bak sampah. Volume sampah. Sampah menumpuk. Indikasi banyak orang. Perkiraan total lima orang," kata Yudi.
Sejak kemarin, Minggu (24/5/2015) pagi, petugas Subdit Jatanras Polda Metro Jaya melakukan serangkaian penggerebekan. Pertama dilakukan di rumah mewah Jalan Sekolah Duta V, Nomor 55, Pondok Indah, Jakarta Selatan. Dari rumah ini, polisi mengamankan 29 warga Cina dan Taiwan.
Kemudian, polisi mengembangkan kasus tersebut ke daerah Kemang.
Dari Kemang, polisi mengamankan lagi 31 warga Cina dan Taiwan. Mereka ditangkap di dua hotel berbeda, yakni 20 orang di Hotel Garden, serta 11 orang lainnya di Hotel Fave.
Kini mereka diamankan di rumah Jalan Kemang Selatan I D Nomor 15 A, RT4/RW2.
Siang ini, rencananya Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono dan Kementerian akan akan memberikan keterangan pers di rumah Nomor 15 A. Puluhan warga asing itu diduga kuat terlibat dalam jaringan cyber crime dengan korban warga asal negara mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
127 Hektar Lahan Jagung Dipanen, Begini Strategi Polda Riau
-
GKR Hemas Pastikan Program Ketahanan Pangan Berdampak Nyata untuk Rakyat
-
Korban Keracunan MBG Tembus 5.000, DPR Bongkar Dugaan Kelalaian Dapur: Sejak Awal Sudah Disampaikan
-
5 Fakta di Balik Rencana Shell Jual Ratusan SPBU di Indonesia
-
Hanyut 15 Km usai Loncat dari Jembatan Badami Karawang, Mayat Fadli Tersangkut Eceng Gondok
-
PBB Beberkan Data Mengerikan Serangan Israel, Tiap 8 Menit Jatuhkan Satu Bom di Gaza
-
Pidato Benjamin Netanyahu di PBB Disiarkan Pakai 'Toa' di Gaza, Warga Malah Tak Dengar Apa-apa
-
Nekat! Gasak HP ASN, Detik-detik 2 Pencopet Beraksi saat Pramono-Rano Karno Tiba di Acara Abang None
-
WNI di Jepang Bobol Toko Mewah, Gasak Barang Rp 930 Juta
-
Pasutri Koruptor, Suami Eks Walkot Semarang Mbak Ita Hadiri Pesta Pernikahan Anak, Kok Bisa?