Suara.com - Menyambut bulan Ramadhan, Selasa (9/6/2015) malam, puluhan warga Sosrowijayan Kulon, RT 3, dan para pekerja seks komersial yang biasa beroperasi di lokalisasi Sarkem ikut pengajian di balai RW Sosrowijayan, Yogyakarta.
Ketua RW 3 Sarjono mengatakan pengajian rutin yang berlangsung sebulan sekali ini dulu sempat terhenti, namun kini coba dihidupkan kembali.
"Kita adakan semua warga masyarakat dan mbak - mbak (PSK) di wilayah kami. Kami tidak membedakan mencari ilmu tidak boleh membedakan, mbak - mbak di sini mencari nafkah dan tujuan kegiatan ini kita tidak selamanya hidup, terus ini juga untuk memberi siraman rohani, semoga mereka bisa memerima saran Pak Ustadz," kata Sarjono.
Sarjono menambahkan selain menggelar pengajian jelang Ramadhan, nantinya selama satu bulan penuh juga akan diadakan salat tarawih bersama di balai RW Sosrowijayan Kulon.
Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji Purwomartani, Kalasan, Sleman, Gus Miftah, dalam ceramah menggunakan bahasa yang mudah dipahami serta sama sekali menjustifikasi pekerja seks.
"Ada yang bilang halah Sarkem kok ngaji, kan lebih baik Sarkem ngaji dari pada tidak ngaji. Rahmatil'alamin. Yang boleh mengatakan baik buruk hanya Allah, Minimal sebagai pengingat, lebih baik jadi mantan preman dari pada mantan kyai," kata Gus Miftah.
Juli, salah seorang pekerja seks yang ikut dalam pengajian, dia sangat tertarik dengan pengajian ini.
"Saya tahu ada pengajian ini dari teman saya, ada keinginan saya untuk mendekatkan diri ke Tuhan dan berpuasa. Pengajian ini sangat menarik, pidato Pak Ustadz beda sama ustadz lain, dia tidak membeda - bedakan PS sama warga, tidak langsung menilai buruk atau baik orang," katanya.
Juli merasa rohaninya telah disirami nilai baru soal keagamaan. Dia juga mengaku selama bulan Ramadhan berencana berhenti bekerja supaya bisa ikut berpuasa, tarawih, dan pengajian.
Selama Ramadhan, lokalisasi Sarkem akan tutup seminggu pertama untuk menghormati bulan suci. (Wita Ayodhyaputri)
Berita Terkait
-
Drama Tangis di Gang Royal! 3 PSK Kena Razia, Ngaku Jualan Kopi Padahal Kepergok di Kamar
-
Memilukan, PSK yang Dibunuh di Sidrap Ternyata Diantar Suami Temui Pelaku Pembunuhan
-
Sebelum Ditusuk, PSK di Sidrap Sempat Gigit Tangan Pelaku dan Teriak Minta Tolong
-
Kronologi Klien MiChat di Sidrap Habisi Wanita Karena Ditolak Minta 'Jatah Kedua'
-
CEK FAKTA: Benarkah Penghasilan PSK Bakal Kena Pajak? Heboh di Medsos
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres