Suara.com - Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan menolak gugatan praperadilan yang diajukan penyidik KPK Novel Baswedan atas penangkapan dan penahanannya oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Menangapi putusan Hakim tunggal Zuhairi ini, Bareskrim menilai putusan ini sudah tepat.
"Putusan itu sudah tepat, selanjutnya biar masyarakat yang menilai," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Herry Prastowo di Mabes Polri, Selasa (9/6/2015) malam.
Sampai saat ini, kata Herry, pihaknya terus melengkapi berkas perkara Novel. Dalam waktu dekat Polri akan menyerahkan berkas perkara Novel ke Kejaksaan.
"Berkasnya masih diperbaiki, masih P19 (melengkapi). Kami akan segera kirim ke Kejaksaan," ujarnya.
Sebelumnya, Hakim tunggal praperadilan PN Jakarta Selatan, Zuhairi, menolak semua gugatan penyidik KPK, Novel Baswedan, Selasa (9/6/2015). Hakim beralasan, apa yang dilakukan oleh polri terkait penangkapan dan penahanan Novel sudah sesuai prosedur dan dinyatakan sah.
Seperti diketahui, Novel Baswedan ditangkap oleh penyidik Polri pada tanggal 1 Mei 2015. Penangkapan tersebut dilakukan Polri setelah Penyidik KPK tersebut dua kali tidak memenuhi panggilan penyidik Polri. Atas penangkapan tengah malam tersebut, Novel pun mengajukan gugatan praperadilan ke PN Jakarta Selatan.
Novel Baswedan sendiri ditetapkan sebagai tersangka oleh Polri terkait kasus dugaan penganiayaan terhadap beberapa orang tersangka pencuri sarang burung walet di Bengkulu pada tahun 2014. Pada saat itu, Novel adalah Kepala Satuan reserse kriminal di Polresta Bengkulu.
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana