Suara.com - Menteri Kordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Tedjo Edy Purdijatno mengaku tidak dilibatkan dalam penunjukan Ketua Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso menjadi Kepala Badan Intelejen Negara (KaBIN) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Dari awal Pak Presiden tak pernah membicarakan masalah pergantian Kepala BIN. Sampai sekarang belum ada. Jadi saya tidak tahu. Juga belum pernah membicarakan soal Kabin. Ya sekarang muncul ini mungkin ada pertimbangan lain dari beliau (presiden). Saya juga baru dengar," kata Tedjo usai rapat di DPR, Jakarta, Rabu (10/6/2016).
Menurutnya, Sutiyoso harus mengikuti aturan berkaitan dengan rangkap jabatan Kepala BIN
"Ya nanti kita lihat. Apakah harus lepas. Kalau memang aturannya dilepas ya harus lepas. Kalau harus aturannya kita lihat. Iya nanti aturannya kita lihat. Kalau memang harus lepas ya lepas. Kita lihat aturan. Nah kalau bersedia lepas, ya lepas aja. Nggak ada masalah," ujar Tedjo.
Tedjo mengungkapkan, sosok Sutiyoso cocok menjadi Kepala BIN.
"Ya kita jangan melihat dari sisi umur. Kadang orang sepuh tapi pengalamannya lebih baik. Muda tapi belum tentu juga. Kita lihat kapabilitas orang. Kalau beliau punya kemampuan itu ya nggak ada masalah," ucapnya.
Soal Sutiyoso yang pernah punya cerita kelam dengan PDI Perjuangan, Tedjo mengatakan hal itu tidak masalah. Sebab kini Sutiyoso sudah ditunjuk Presiden Jokowi.
Sutiyoso memiliki cerita kelam dengan PDI Perjuangan atas peristiwa 'Kudatuli 1996' atau penyerangan Kantor PDI Perjuangan, di Jalan Diponegoro, Jakarta. Saat itu, Sutiyoso menjadi Panglima Kodam Jaya.
"Ya belum tentu juga buktinya beliau sudah bergabung dengan PDI. Tak ada masalah. Sudah dimaafkan istilahnya begitu," kata dia.
Berita Terkait
-
Pakai Analogi 'Rekening Koran', Hasan Nasbi Tantang Balik Penuduh Ijazah Jokowi
-
Kagetnya Roy Suryo Usai Lihat LP di Polda Metro Jaya: Ternyata Jokowi Dalang Pelapor
-
7 Fakta Panas Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi, dari Adu Tuntutan Hingga Narasi Sesat
-
Roy Suryo Makin Yakin 99,9 Persen Ijazah Jokowi Palsu Usai Lihat Langsung: Pegang Saja Tidak Boleh!
-
Kuasa Hukum Ungkap Ijazah Asli Jokowi Telah Diperlihatkan Saat Gelar Perkara Khusus
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar