Suara.com - Pemerintah Kerajaan Malaysia mengusir 102 warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Negeri Sabah. Mereka adalah WNI ilegal.
Pengusiran itu dilakukan pekan pertama Ramadan. Mereka diusir ke Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Jumat (19/6/2015) malam, Kepala Unit Tempat Pemeriksaan Imigrasi Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan Nasution di Nunukan menyatakan seluruh WNI yang diusir seluruhnya melakukan pelanggaran keimigrasian. Mereka bekerja di Malaysia tanpa memiliki paspor sah.
Berdasarkan data dari Konsulat RI Tawau, sebelum dipulangkan ke daerah itu, mereka telah menjalani hukuman di Pusat Tahanan Sementara (PTS) Air Panas Tawau dengan waktu yang bervariasi. Mereka terdiri dari 67 laki-laki, 33 perempuan, anak laki-laki dan anak perempuan masing-masing satu orang.
Salah seorang WNI yang diusir bernama Aplonia Paulus (41), mengaku dihukum selama 25 hari setelah tertangkap oleh petugas imigrasi Kunak Negeri Sabah. Dia ditangkap ketika berbelanja di pasar. Dia ketahuan memiliki paspor yang telah berkahir masa berlakunya.
"Saya ditangkap waktu belanja di pasar oleh petugas imigrasi (Kunak) karena paspor sudah tidak berlaku lagi," ujar perempuan asal Flores Nusa Tenggara Timur itu.
Perempuan yang telah bekerja di Negeri Sabah sejak 25 tahun silam itu menyatakan pertama kali masuk ke negara itu menggunakan paspor TKI namun sewaktu berakhir masa berlakunya tidak pernah lagi memperpanjang akibat tidak mendapatkan jaminan dari majikannya.
Aplonia Paulus yang telah memiliki tiga anak yang semuanya lahir di Malaysia ini, suaminya bekerja sebagai buruh pada perkebunan kelapa sawit di Kunak menggunakan paspor jaminan (majikan).
Ia mengharapkan tetap akan kembali ke Malaysia bekerja bersama suaminya namun berusaha mengurus paspor terlebih dahulu agar tidak menjadi pekerja asing ilegal lagi. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Hadapi Lautan yang Membeku, Ini Strategi Pencarian Pesawat MH370
-
Komite III DPD: Di Abu Dhabi TKW Dijual Rp280 Juta Perorang
-
Jelang Ramadan, Kiriman Uang dari TKI Naik 20 Persen
-
Jelang Puasa, TKI Asal Sukabumi Kirim Uang Puluhan Miliar Rupiah
-
PM Malaysia dan Istri Meradang Gara-gara "Postingan" Facebook
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh