Suara.com - Data jasa Western Union di Kantor Pos Cabang Sukabumi, Jawa Barat, menunjukkan sejak dua pekan menjelang Ramadan, kiriman uang TKI mencapai puluhan miliar rupiah atau naik sekitar 20 persen dari hari biasa.
"Sesuai data yang kami miliki terhitung dari 1-15 Juni kiriman uang untuk keluarganya di Sukabumi dari TKI yang bekerja di luar negeri mencapai Rp40.160.529.986 dengan jumlah transaksi mencapai 8.518 kali," kata Manajer Pemasaran PT. Pos Indonesia Cabang Sukabumi Firmansyah di Sukabumi, Selasa (16/6/2015).
Menurutnya sudah menjadi tradisi setiap menjelang Ramadan dan Idul Fitri warga Sukabumi yang bekerja menjadi TKI mengirimkan uangnya untuk kebutuhan keluarganya di dalam negeri. Bahkan, cukup banyak TKI yang mengirim uangnya dua hingga tiga kali dalam menghadapi dan merayakan hari besar keagamaan ini.
Dari pantauan, peningkatan jumlah kiriman uang TKI atau remitansi terjadi sejak sepekan menjelang Ramadan ini dan puncak pengiriman uang TKI ini akan terjadi menjelang Idul Fitri. Ia mengatakan jumlah pengiriman cukup tinggi karena saat ini masih banyak warga dari Sukabumi yang bekerja menjadi TKI.
"Mayoritas kiriman uang tersebut berasal dari negara-negara di Timur Tengah, untuk jumlahnya bervariasi dan kami tidak akan sepeserpun memotong hak si penerima," tambahnya.
Firmansyah mengatakan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan keluarga TKI yang mengambil uang, seluruh loket di Kantor Pos akan dibuka baik di cabang maupun cabang pembantu. Sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh datang ke Kantor Pos Cabang Sukabumi, tetapi bisa datang ke Kantor Pos terdekat di daerahnya masing-masing.
Untuk antisipasi terjadinya tidak pidana seperti perampokan, pencopetan, pencurian dan lain-lain kepada keluarga TKI yang tengah mengambil uangnya, katanya, PT. Pos Indonesia sudah berkoordinasi dengan petugas dari Polres Sukabumi Kota dan Polres Sukabumi. Namun, penjagaan ini hanya sebatas di lingkungan kantor pos saja.
"Kami mengimbau kepada keluarga TKI yang hendak mengambil uang agar tidak sendirian serta selalu waspada dan tidak percaya dengan orang yang baru dikenal dengan tujuan antisipasi terjadinya tindak kriminalitas," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Cegah Penimbunan BBM Jelang Puasa, Pertamina akan "Sweeping"
-
Jelang Ramadan, DPR Minta Pemerintah Jaga Stabilas Harga Pangan
-
Antisipasi Kelangkaan, 4 Ribu SPBU Jual Elpiji Selama Ramadan
-
Kemenag Sidang Isbat Sore Ini, Muhammadiyah Sudah Tetapkan Puasa
-
Bulan Ramadan, PBNU Imbau Warga Cegah Tawuran dan "Sweeping"
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Gempa M5,6 Guncang Pesisir Bengkulu, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
-
Arus Balik Natal 2025 Mulai Terlihat di Stasiun Senen
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak