Suara.com - Engeline Margriet Megawe (Angeline), bocah berumur delapan tahun yang tewas dibunuh itu, sempat dikabarkan menghilang oleh ibu angkatnya, Margriet Christina Megawe alias Margaret, pada pukul 15.00 Wita, Sabtu, 16 Mei 2015 lalu.
Saat hilangnya Angeline, posisi Margaret sendiri menurut pengakuannya, sedang menonton televisi di kamarnya. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Dion Pongkor, salah satu tim kuasa hukum Margaret, di Polda Bali, Denpasar, Sabtu (20/6/2015).
"Beliau saat ditanya, di manakah posisi ketika Angeline hilang, klien kami menjawab dia saat itu sedang nonton televisi di kamarnya," ungkap Dion, usai mendampingi Margaret menjadi saksi kasus pembunuhan Angeline.
Dion menambahkan, pada saat itu sekitar pukul 13.00 Wita, Margaret mengaku sedang nonton televisi. Sebelum Angeline diketahui menghilang tersebut, menurut Margaret, Agus mantan pembantunya, meminjam pulpen kepada anak angkatnya itu.
"Waktu ibu Margaret nonton televisi, Angeline datang, dan bilang kepadanya bahwa si Agus pinjem pulpen. Setelah itu si korban tidak muncul lagi," papar Dion.
Hanya saja, pengacara yang satu tim dengan Hotma Sitompul itu mengaku tidak mengetahui lebih detail, untuk apa Agus meminjam pulpen kepada Angeline.
"Kalau itu, kami kurang tahu," tukasnya.
Margaret diperiksa sebagai saksi dalam kasus pembunuhan Angeline selama sekitar 7,5 jam, mulai pukul 11.30 Wita hingga pukul 19.00 Wita, Sabtu (20/6). Dion mengatakan, klienya itu ditanyai oleh penyidik sekitar 53 pertanyaan. Pertanyaannya antara lain termasuk seputar pakaian Angeline, sepatu, sandal korban, termasuk ukuran baju hingga nomor sepatu.
Margaret sendiri diketahui sudah beberapa kali diperiksa sebagai saksi kasus pembunuhan anak angkatnya itu. Diketahui sebelumnya, bocah kelas II SDN 12 Sanur itu ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan, dikubur di belakang kandang ayam di rumah ibu angkatnya, Jalan Sedap Malam, Sanur, Denpasar, pada 10 Juni 2015, setelah 26 hari pihak kepolisian mencari.
Pihak kepolisian telah menetapkan satu orang tersangka yakni Agus, dalam kasus pembunuhan keji tersebut. Hingga saat ini belum ada tersangka lainnya. Sementara Margaret sendiri dijadikan tersangka dalam kasus penelantaran anak oleh pihak Polda Bali. [Luh Wayanti]
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
Terkini
-
Menkum Sahkan Kepengurusan Mardiono, Mahkamah Partai Menggugat: Satu Syarat Formil Dilanggar
-
Menkum Supratman 'Tantang' Balik PPP Kubu Agus Suparmanto: Silakan Gugat SK Mardiono ke PTUN!
-
Polisi Larang Warga Berkerumun di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny: Kasih Kami Kesempatan!
-
Komitmen TJSL, BNI Perkuat Ekonomi Kerakyatan dan Kelestarian Lingkungan di Desa Ponggok Jawa Tengah
-
MDIS Buka Suara soal Ijazah Gibran, PSI: Hentikan Polemik Jika Niatnya Cari Kebenaran!
-
Rizky Kabah Tak Berkutik di Kamar Kos, Detik-detik Penangkapan TikTokers Penghina Suku Dayak!
-
Sidang Praperadilan: Nadiem Makarim Masih Dibantarkan, Orang Tua Setia Hadir di Ruang Sidang
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Korban Jiwa Bertambah Jadi 9 Orang
-
Menteri Haji dan Umrah Datangi KPK di Tengah Penyidikan Kasus Korupsi Kuota Haji, Bahas Apa?
-
Mengulik Pendidikan Gibran: MDIS Tak Keluarkan Ijazah, Hanya Jalankan Kurikulum Universitas Asing