Suara.com - Seorang remaja putri 18 tahun asal Myanmar mengaku jadi korban perdagangan manusia dan dinikahkan dengan seorang pengungsi Rohingya di Malaysia. Alih-alih hidup bahagia, si remaja putri malah jadi korban kekerasan seksual lelaki lain yang tinggal serumah dengan dirinya dan suaminya.
Kisah ini terungkap lewat pengakuan seorang pekerja sosial Malaysia bernama Pakcik Sam. Pakcik Sam mengaku mendengar cerita tersebut langsung dari Rihana, si remaja putri.
Kepada Pakcik Sam, Rihana mengaku dijual tiga bulan yang lalu oleh pelaku penyelundupan manusia kepada seorang pengungsi Rohingya yang tinggal di Taman Malim Jaya, Melaka, Malaysia. Ia diselundupkan ke Malaysia pada bulan Februari dan dibawa ke Melaka.
"Beberapa hari kemudian, ia dipaksa menikah dengan seorang lelaki bernama Hilal dan harus ikut tinggal dengannya di daerah Alor Gajah," kata Pakcik Sam.
Hilal, si suami, kemudian membawanya pindah ke daerah Pengkalan Rama. Di Pengkalan Rama, mereka tinggal serumah dengan pasangan suami istri asal Rohingya lainnya.
"Itulah saat ketika masalah Rihana kian memburuk," kata Pakcik Sam.
"Ia (Rihana) mengatakan kepada saya bahwa ia diperkosa oleh lelaki Rohingya yang tinggal serumah dengan dirinya dan suaminya bulan lalu," lanjut Pakcik Sam.
Rihana, imbuh Pakcik Sam, mencoba berteriak minta tolong. Namun, lelaki yang bernama Salem itu memukulnya. Sementara itu, istri Salem diam saja dan berpura-pura tak tahu apa yang terjadi.
"Kemudian, Salem mengulangi perbuatan bejatnya terhadap Rihana kapanpun saat Hilal (suami Rihana) tidak ada di rumah," lanjut Pakcik Sam.
Tidak tahan diperlakukan demikian, Rihana mengadukan perbuatan Salem kepada Hilal. Namun, Hilal malah marah dan memukul kepala Rihana hingga berdarah.
"Dan suaminya menolak membawanya ke rumah sakit," kata Pakcik Sam.
Rihana lalu melarikan diri dari rumah dan meminta pertolongan dari seorang tokoh masyarakat Rohingya. ia lalu melaporkan peristiwa yang menimpanya ke kantor polisi Kandang, hari Selasa pekan lalu.
Menurut Pakcik Sam, Rihana menolak memberitahu bagaimana caranya masuk ke Malaysia. Ia juga mengaku tidak tahu nama lelaki yang menjualnya.
Kepolisian Malaka Tengah membenarkan bahwa Rihana sudah melayangkan laporan kepada pihaknya. Saat ini, polisi masih mendalami kasus ini. (Asia One)
Tag
Berita Terkait
-
Aceh Kembali Tampung Rohingya: Shelter Baru untuk 92 Imigran di Lhokseumawe
-
Diplomasi Bilateral Penting untuk Atasi Isu Rohingya
-
Penanganan Pengungsi Rohingya, BKSAP Dorong Solusi Regional
-
Malaysia Usir Dua Kapal Pengangkut 300 Migran Myanmar
-
Bangladesh Kewalahan! 60.000 Rohingya Masuk Diam-Diam di Tengah Konflik Myanmar
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
PSI Tapsel Salurkan Bantuan ke Sangkunur, Sejumlah Desa Masih Terisolasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup