Suara.com - Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Agus Suprihatna menyatakan pesawat Hercules C-130 tipe Alfa nomor registrasi 1310 dari Skuadron Udara 32 yang jatuh di dekat pemukiman penduduk Jalan Jamin Ginting, Simpang Kuala, Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/6/2015) jam 11.48 WIB, seusai lepas landas dari Pangkalan Udara TNI AU Soewondo, Medan, dalam misi penerbangan angkutan umum militer.
Misi ini, katanya, merupakan misi rutin yang dilakukan TNI AU. Salah satu misi ini adalah angkut logistik dan personil ke pangkalan-pangkalan TNI AU yang tersebar di seluruh Nusantara, termasuk di Pangkalan Udara TNI AU di Natuna yang sangat jauh dari daratan Pulau Sumatera ataupun Pulau Kalimantan, juga hingga Pangkalan Udara TNI AU Merauke.
Dalam misi tersebut, pesawat Hercules akan terbang dalam rute yang telah disiapkan. Dia akan mendarat dan lepas landas di pangkalan-pangkalan udara itu sesuai urutan yang telah ditetapkan staf operasi asisten operasi kepala staf TNI AU dalam jadwal yang ketat.
“Hercules ini andalan kita untuk banyak misi, dia bisa terbang ke mana-mana termasuk ke pangkalan udara kami yang landas pacunya pendek dengan fasilitas minim. Makanya kami bekerja keras agar dia bisa selalu dalam kondisi perawatan maksimal dan terbang baik,” kata Suprihatna.
Sesaat setelah memberikan keterangan kepada wartawan, Suprihatna terbang ke Medan untuk mengetahui secara langsung peristiwa yang menimpa anak buahnya.
C-130B Hercules dari Skuadron Udara 32 TNI AU yang berpangkalan di Pangkalan Udara Utama TNI AU Abdulrahman Saleh, Malang, Jawa Timur, itu buatan 1964. Indonesia tercatat negara pertama di belahan selatan Bumi yang memakai C-130 Hercules seri A.
Pesawat tersebut kabarnya mengangkut 12 prajurit TNI AU. Pesawat jatuh setelah dua menit mengudara dari Lapangan Udara Soewondo, Medan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO