Suara.com - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Nasional menyebutkan, sekitar 14.000 desa di Indonesia rawan bencana ekologi yang disebabkan kerusakan alam dan eksploitasi sumber daya alam berlebihan.
"Kebakaran hutan dan lahan baik itu di kawasan gambut atau bukan karena pemerintah memberikan izin untuk membuka lahan, menjadi awal bencana tersebut," kata Direktur Eksekutif Walhi Nasional Abetnego Tarigan di Jambi, Selasa (30/6/2015).
Hal tersebut disampaikan dalam diskusi "Politik Hijau' untuk pembangunan hijau" yang juga diikuti anggota DPRD Provinsi Jambi dan perwakilan NGO seperi Yayasan Cappa dan Perkumpulan Hijau.
"Dulu di era orde baru siapa yang menguasai politik dia yang menguasai sumber daya alam. Tapi kalau sekarang siapa yang menguasai sumber daya alam dialah yang menjadi penguasa politik," kata Abetnego menjelaskan.
Ia mengatakan bahwa anggota dewan di daerah memiliki peran penting untuk mendorong pihak eksekutif melakukan pengawasan perizinan korporasi sehingga dapat mencegah kerusakan lingkungan.
"Anggota DPRD di daerah ini memiliki posisi strategis untuk mencegah kerusakan lingkungan yaitu dengan mengawasi perizinan," katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi II Provinsi Jambi, Bambang Bayu Suseno, mengatakan bahwa dewan telah mengeluarkan kebijakan regulasi untuk menghambat lajunya kerusakan lingkungan di Jambi. "Tidak ada laporan tentang kerusakan lingkungan dari pemerintah, hanya konflik agraria yang dilaporkan," kata politisi partai PAN ini.
Bambang juga meminta diskusi soal lingkungan seperti ini bisa terus berlanjut, karena legislatif butuh masukan mengenai isu kerusakan lingkungan khusunya di Jambi. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Akses Warga dan Rantai Logistik Bireuen Kembali Terhubung
-
Kerja 24 Jam, Kementerian PU Percepat Pemulihan Jalan Terdampak Bencana di Aceh Tamiang
-
KPK SP3 Perkara Eks Bupati Konawe Utara, ICW Tagih Penjelasan Kasus Korupsi Tambang
-
Jutaan Wisatawan Serbu Yogyakarta, Kedatangan Lebih Tinggi dari Keberangkatan
-
Megawati Teken SK Baru! Dolfie Jadi Ketua DPD PDIP di Jateng
-
Ruang Genset Kantor Wali Kota Jaksel Terbakar, 28 Personel Gulkarmat Diterjunkan
-
Terima Laporan Danantara, Prabowo Percepat Kampung Haji dan Hunian Warga Terdampak Bencana
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026