Suara.com - Dunia penerbangan Indonesia kembali dirundung duka. Pada hari Selasa (30/6/2015), sebuah pesawat Hercules C-130 milik TNI AU jatuh di Medan, Sumatera Utara.
Hingga Selasa malam pukul 23.00 WIB, tim evakuasi telah menemukan 82 jenazah dari reruntuhan pesawat yang bercampur dengan puing bangunan. Dalam manifest, tercatat ada 12 kru dan 110 penumpang.
Terlepas dari tragedi naas tersebut, Hercules banyak diandalkan militer banyak negara, termasuk Indonesia sebagai pesawat angkut yang bisa diandalkan. Daya angkut dan kemampuan terbangnya telah teruji dalam berbagai misi militer, baik di dalam maupun di luar negeri.
Berikut adalah lima misi militer tersukses yang melibatkan pesawat buatan Amerika Serikat ini.
Misi penerjunan
Pada salah satu misi pembebasan Irian Barat, tanggal 19 Mei 1962, sebuah pesawat Hercules C-130B membawa 81 penerjun TNI dari Ambon ke Teminabuan, Papua Barat (kala itu masih dinamakan Irian Barat). Dalam waktu kurang dari 1 menit, Hercules yang dipiloti Mayor Udara T.Z. Abidin itu selesai menurunkan seluruh penerjun.
Selesai menunaikan tugasnya, Hercules bermesin empat itu langsung menanjak sampai pada ketinggian yang tidak bisa dicapai pesawat pemburu Neptune milik Belanda.
Misi penyelamatan sandera.
Pada tahun 1964, beberapa pesawat Hercules C-130E dari skadron Troop Carrier Wing ke-464 Angkatan Udara Amerika Serikat melaksanakan salah satu misi paling dramatis dalam sejarah. Militer Amerika Serikat dan Belgia menggelar misi gabungan untuk menyelamatkan warga kulit putih yang disandera pemberontak komunis Simba di kota Stanleyville (kini Kisangani), Republik Demokratik Kongo.
Mereka menggunakan Hercules C130E untuk menurunkan dan menjemput pasukan terjun payung Belgia yang ditugasi menyelamatkan para sandera. Selain di Stanleyville, misi serupa juga dilakukan di kota Paulis. Pascamisi tersebut, seluruh kru pesawat C-130 memperoleh Trofi MacKay, sebuah penghargaan yang diberikan bagi insan maupun organisasi kedirgantaraan paling berjasa.
Misi pengeboman
Pada bulan Oktober 1968, sebuah pesawat Hercules C-130B dari skadron Tactical Airlift Wing ke 463 Amerika Serikat menjatuhkan sepasang bom M-121. Sejatinya, bom berbobot 5 ton itu dirancang secara khusus untuk pesawat pengebom B-36, namun karena suatu dan lain hal, Hercules yang dipilih.
Kedua bom tersebut digunakan sebagai senjata untuk misi Commando Vault, yakni membersihkan zona pendaratan bagi helikopter saat AS terjun dalam perang di Vietnam. Namun, pada prakteknya, selain untuk mengamankan zona pendaratan, Commando Vault juga dipakai AS untuk menghancurkan kamp musuh dan target lainnya.
Misi pengintaian
Pada era Perang Dingin di akhir tahun 1960-an, AS ingin sekali mengumpulkan informasi soal kemampuan nuklir Cina. Salah satu cara yang ditempuh yakni mengadakan misi yang disebut Heavy Tea.
Dalam misi ini, pilot-pilot Badan Intelijen AS (CIA) yang berbasis di Taiwan dilatih menerbangkan pesawat Hercules C-130. Kemudian, dengan kekuatan 12 kru, Hercules tersebut terbang dengan ketinggian rendah untuk menghindari radar selama enam setengah jam dari Thailand, memasuki daerah Cina. Mereka kemudian menjatuhkan sensor di Anxi, Provinsi Gansu, dengan parasit.
Sensor tersebut mendeteksi segala aktivitas uji coba nuklir Cina, dan mengirimkannya ke satelit intelijen AS selama enam bulan sampai kehabisan daya.
Misi penyerbuan
Pada tahun 1976, empat pesawat Hercules C-130 milik Angkatan Udara Israel melakukan penyelamatan terhadap 103 penumpang pesawat yang dibajak teroris Jerman dan Palestina di Bandara Entebbe, Uganda.
Keempat Hercules tersebut berisi 200 prajurit, sejumlah kendaraan jip, dan sebuah Mercedes Benz hitam yang dibuat mirip dengan milik Diktator Uganda Idi Amin. Empat pesawat tersebut terbang sejauh 4 ribu kilometer, dari Israel menuju Uganda pada ketinggian kurang dari 30 meter di atas permukaan tanah.
Berita Terkait
-
Ungkap Ada 'PM', Hercules: Kamu Jangan Sok Paling Hebat dan Bisa Mengatur Negara Ini Selain Prabowo
-
Baru Setahun Diresmikan Hercules, Markas GRIB Jaya Dibongkar Gubernur Sumut Bobby Nasution, Kenapa?
-
Hercules Sindir Keras Bupati Pati Sudewo: Tidur di Got pun Mau Demi Jabatan, Tapi Sekarang?
-
Desak Mundur Bupati Pati, Rekam Jejak Hercules: Penguasa Tanah Abang yang Utang Nyawa ke Prabowo
-
Anggap Sombong dan Arogan, Murka Hercules pada Bupati Pati: Jangan Pernah Remehkan Suara Rakyat!
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
HUT ke-80 TNI di Monas, Ketua DPD RI : TNI Makin Profesional dan Dekat dengan Rakyat
-
Luhut dan Bahlil Apresiasi Pertemuan PrabowoJokowi, Tanda Kedewasaan Politik
-
Dari Salat di Reruntuhan hingga Amputasi: Cerita Mengharukan Korban Selamat Ponpes Al Khoziny
-
Atasi Masalah Sampah Ibu Kota, DPRD Dorong Pemprov DKI dan PIK Jalin Kolaborasi
-
Prabowo: Organisasi TNI yang Usang Harus Diganti Demi Kesiapan Nasional
-
MBG Tetap Jalan Meski Kekurangan Terjadi, Pemerintah Fokus Sempurnakan Perpres Tata Kelola
-
HUT ke-80 TNI, PPAD Ajak Rawat Persatuan dan Kawal Masa Depan Bangsa
-
Kejati Banten Siap Jadi Mediator Polemik Penutupan Jalan Puspitek Serpong
-
HUT ke-80 TNI, Dasco: TNI Profesional dan Berkarakter Rakyat Jaminan Demokrasi
-
Finalisasi Perpres Tata Kelola MBG, Istana Pastikan Rampung Minggu Ini