Suara.com - Mudik sepertinya sudah jadi ritual tahunan masyarakat Indonesia menjelang Lebaran. Segala lapisan masyarakat ikut dalam tradisi pulang kampung ini. Bahkan ada beberapa masyarakat yang rela menabung untuk dapat mudik dan merayakan Lebaran di kampung halaman.
Tapi, tidak jarang juga orang yang bertahun-tahun tidak mudik ke kampung halaman. Tentunya dengan berbagai alasan, seperti kesibukan dan ketiadaan dana.
Seperti Dasti, seorang warga Pamulang mengakui sudah tidak pulang ke kampung halamannya di Semarang, Jawa Tengah. Menurutnya, dia terakhir pulang kampung sekitar 12 tahun lalu.
"Saya terakhir pulang udah 12 tahun lalu. Dari saya baru nikah, sampe sekarang anak saya yang gede udah kelas empat SD," kata Dasti kepada Suara.com di terminal Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Senin (13/7/2015).
Ia mengatakan alasannya kembali pulang kampung ialah rasa rindu anaknya yang ingin bertemu dengan kakek dan neneknya di kampung. Selain itu, ia mengaku bahwa ibunya juga sedang sakit.
"Iya ini saya bela-belain pulang. Kemarin dikabarin kalo ibu sakit. Terus juga anak saya katanya pengen ketemu sama mbahnya di kampung, soalnya dari lahir kan emang belum pernah ketemu," katanya.
Berbeda dengan Dasti, Yatno seorang warga Gintung, Tangerang Selatan mengatakan dirinya sering pulang kampung. Bahkan ia mengaku maksimal dua bulan sekali pulang ke kampungnya di Brebes, Jawa Tengah. Hal ini menurutnya karena istri dan anak-anaknya tinggal di Brebes.
"Saya sering kalo pulang kampung mah. Yah gimana, anak sama istri saya ada di kampung. Kalo nggak saya tengokin, ya saya juga kangen sama anak-anak," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu