Suara.com - Penyidik dari Polres Cirebon akhirnya menjemput sopir bus maut milik Perusahaan Otobus Rukun Sayur, Sularto (40) untuk dilakukan pemeriksaan di Polres Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (16/7/2015). Penjemputan tersebut dilakukan oleh lima orang penyidik dengan berpakaian sipil. Bus pengangkut pemudik ini kecelakaan di KM 202 jalan Palikanci, Cirebon, Jawa Barat, Selasa (14/7/2015, dan menewaskan 11 orang serta melukai puluhan orang lainnya.
Pantauan Suara.com, Sularto berangkat dari Polres Karangnyar menuju Polres Cirebon sekitar pukul 11.00 WIB, menggunakan mobil Avanza merah tua dengan nopol polisi E 1103 AU. Ketika hendak memasuki mobil tersebut, Sularto tampak meneteskan air mata.
Keberangkatan Sularto turut dihadiri keluarga, tetangga, crew PO Rukun Sayur serta sejumlah perangkat desa tempat tinggalnya di Nglebak, Tawangmangu.
“Perlu kami sampaikan, bahwa saudara Sularto tidak memiliki niatan untuk melarikan diri. Kemarin Rabu pulang ke Tawangmangu untuk meminta petunjuk kepada keluarga. Dan sorenya langsung kami antar bersama keluarga untuk menyerahkan diri ke Polres Karanganyar,” kata Ketua RW 002 Nglebak, Tawangmangu, Karangnyar, Sukidi.
Kasatlantas Polres Karanganyar AKP Bambang Erwadi mengatakan penjemputan Sularto oleh tim penyidik dari Polres Cirebon adalah untuk dilakukan pemeriksaan.
Pasalnya, kecelakaan maut tersebut terjadi di wilayah hukum Cirebon. Sehingga untuk mengetahui motif kecelakaan tersebut harus dilakukan pemeriksaan di Polres Cirebon.
“Kami tidak mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan. Karena kecelakaan tersebut terjadi di Cirebon. Jadi kami menyerahkan sepenuhnya kepada penyidik Polres Cirebon,” kata Bambang.
Dari hasil pemeriksaan awal, kata Bambang, Sularto bukan pengemudi bus tersebut. Melainkan hanya kernet. Pasalnya, sopir cadangan yang biasanya ikut, pada saat mengangkut pemudik tujuan Pati dan Kudus, Jawa Tengah tidak ikut. Sehingga Sularto diminta menggantikan Sutarjo sopir asli bus yang sedang mengantuk.
Dikatakan, dalam kecelakaan itu Sularto terpental ke lorong tol. Sularto menyelamatkan diri karena panik diamuk massa. Sampai akhirnya dia pulang ke Tawangmangu dan menyerahkan diri ke Satlantas Polres Karanganyar.
“Sempat dirawat keluarga dan hanya mengalami luka ringan. Pipi kanan lebam hitam, tangan kanannya diperban karena retak,” katanya.
Kasatlantas menambahkan Sularto belum memiliki Surat Izin Mengemudi. Selain itu, juga baru pertama kali mengemudikan bus di jalan tol. Sehingga tidak mengetahui medan jalan tol.
Sementara saat dikonfirmasi terkait penjemputan sopir bus maut tersebut, tak ada satupun tim penyidik dari Polres Cirebon yang mau memberikan keterangan. (Labib Zamani)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Lumpur Setinggi 2 Meter Mustahil Disingkirkan? Ini Solusi Manfaatkan Kayu Gelondongan Sisa Banjir
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313