Suara.com - Regulator Eropa memberikan lampu hijau kepada hasil penelitian vaksin malaria pertama, Jumat (24/7/2015) ini. Vaksin itu tengah diteliti badan keseharan dunia, WHO.
Vaksinn bernama Mosquirix ini diklaim lebih bagus. Vaksin itu sudah diuji cobakan kepada 15.500 anak di 7 negara Afrika.
European Medicines Agency (EMA) yang berbasis di London menyatakan pendapat ilmiah positif didapat Mosquirix. Sehingga bisa digunakan di luar Uni Eropa. Obat ini juga dikenal sebagai RTS, S.
Vaksin Mosquirix ini diperuntukan untuk anak-anak, terutama korban utama malaria. Vaksin ini dikembangkan GlaxoSmithKline (GSK).
"CHMP (Komite Produk Obat untuk Manusia) menyimpulkan bahwa meskipun khasiat terbatas, manfaat Mosquirix lebih besar daripada risikonya," demikian pernyataan EMA.
"Setelah puluhan tahun penelitian vaksinasi malaria, Mosquirix adalah vaksin pertamayang akan dinilai oleh badan pengawas," tambahnya.
Organisasi Kesehatan Dunia sedang mengevaluasi vaksin itu. Status vaksin sebagai perawatan tambahan, bukan vaksin pengganti.
Vaksin ini ditujukan untuk anak-anak berusia antara 6 minggu sampai 17 bulan. Vaksin telah dikembangkan atas dukungan dari kelompok nirlaba PATH Malaria Vaccine Initiative dan the Bill and Melinda Gates Foundation.
Seperti dilansir Reuters, malaria merupakan nyamuk pembunuh yang tercatat terbanyak sepanjang tahun. Jumlahnya mencapai 584.000 orang per tahun. Lebih dari 75 persen dari mereka anak-anak balita. (Reuters)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini