Suara.com - Aktivis anti korupsi dari Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo dan Emerson Yuntho tidak akan memberikan keterangan kepada penyidik Bareskrim Polri saat diperiksa Jumat besok (31/7/2015).
Hal itu disampaikan pengacara kedua aktivis itu, Febionesta, saat dihubungi suara.com malam ini, Kamis (30/7/2015).
Febi mengatakan langkah itu bakal diambil jika penyidik mulai bertanya pada pokok pengaduan pencemaran nama baik yang diadukan oleh pakar hukum pidana dari Universitas Padjajaran Romly Atmasasmita.
“Kami tetap datang tapi tidak akan memberikan keterangan, itu hak terperiksa,” kata Febi yang dihubungi melalui telepon.
Dia menjelaskan, sikap itu dilakukan untuk mendukung permintaan dalam pemeriksaan sebelumnya kepada penyidik Bareskrim Polri.
Keduanya meminta agar Bareskrim Polri menunda pemeriksaan sampai ada rekomendasi dari Dewan Pers yang masih meneliti kasus tuduhan pencermaran nama baik yang dimuat di media.
“Kita lihat dulu besok, tapi yang pasti selama tidak ada rekomendasi kami akan bersikap sama,” terang dia lagi.
Febi juga sempat mengatakan kalau pertanyaan yang disampaikan pemeriksaan pertama pada Senin lalu (27/7/2015), baru sebatas identitas saja.
Seperti diberitakan sebelumnya, Romly, pada 21 Mei 2015, mengadukan Emerson dan Adnan serta dan mantan penasihat KPK Said Zainal Abidin kepada Bareskrim Polri. Romly merasa pernyataan mereka di sejumlah media massa telah mencemarkan namanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Tragedi Tol Krapyak: Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Disopiri Sopir Cadangan
-
Menko Yusril Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Terbitkan PP Atur Penugasan Polisi di Jabatan Sipil
-
Kena OTT KPK, Kajari HSU Dicopot Jaksa Agung, Satu Anak Buahnya Kini Jadi Buronan
-
Pramono Anung Siapkan Insentif untuk Buruh di Tengah Pembahasan UMP 2026
-
Waka BGN Minta Maaf Usai Dadan Dianggap Tak Berempati: Terima Kasih Rakyat Sudah Mengingatkan
-
Ogah Berlarut-larut, Pramono Anung Targetkan Pembahasan UMP Jakarta 2026 Rampung Hari Ini
-
Blak-blakan Dino Patti Djalal Kritik Menlu Sugiono agar Kemlu Tak Raih Nilai Merah
-
Tragedi Maut di Exit Tol Krapyak Semarang: Bus Cahaya Trans Terguling, 15 Nyawa Melayang
-
Pesan Hari Ibu Nasional, Deteksi Dini Jadi Kunci Lindungi Kesehatan Perempuan
-
BRIN Pastikan Arsinum Aman dan Optimal Penuhi Kebutuhan Air Minum Pengungsi Bencana Sumatera