Suara.com - Mantan satpam ibu angkat Angeline, Margaret mengaku mendapatkan bonus uang begitu berhasil mengusir Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi. Mantan satpam Margaret itu bernama Dewa Ketut Raka.
Saat itu Yuddy datang ke kediaman Margaret untuk memastikan berita hilangnya Angeline sebelum ditemukan tewas terkubur di belakang rumah. Saat itu Menteri Yuddy mendatangai rumah Angeline pada 5 Juni 2015. Yuddy tak diperbolehkan masuk ke dalam rumah Margaret.
"Ya saya dapat bonus gara-gara bisa mengusir menteri Yuddy itu," terangnya, di Polda Bali, Denpasar, Kamis (6/8/2015).
Rata tak ingin menyebutkan jumlah uang yang dia terima sebagai bonus. "Yang jelas pakai amplop," paparnya.
Sementara untuk penghadangan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise, Raka tidak mendapatkan bonus. Menteri asal Papua itu juga datang ke rumah Margaret, tapi tak berhasil bertemu sang pemilik rumah.
"Kalau ibu Yohana datang, saya tidak dapat bonus,"ujarnya.
Selama enam hari bekerja dengan ibu angkat Angeline, dia mengaku telah mendapat bayaran sebesar Rp800 ribu. "Selama saya bekerja di sana digaji Rp800 ribu saja, lain dengan bonus," pungkasnya. (Luh Wayanti)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO