Suara.com - Kasus pembunuhan dan penelantaran Angeline yang sebelumnya ditangani Polda Bali dan Polres Denpasar, kini semuanya ditangani Polda Metro Jaya, kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Komisaris Besar Hery Wiyanto, Rabu (5/8/2015).
Penggabungan lembaga yang menangani kasus Angeline berdasarkan petunjuk kejaksaan.
"Meski kasus pembunuhan ini ditangani Polda Bali, tapi secara penyidikan pihak Polresta juga menangani kasus ini. Jadi gabungan, tidak sendiri-sendiri, karena dari awal yang menangani kasus pembunuhan Angeline adalah penyidik Polresta Denpasar," katanya.
Hery menambahkan berkas-berkas tersangka Margaret saat ini masuk tahap resume.
"Kita sampai saat ini masih melakukan resume terkait kasus nyonya MM, dan ini belum selesai. Seperti hari ini ada konfrontir antar saksi, tujuannya yaitu untuk melengkapi berkas P19," kata dia.
Konfrontir gagal
Lagi-lagi, Polda Bali dan Polresta Denpasar gagal mengonfrontir saksi yaitu pasangan suami istri Susiani dan Rahmat Handono dengan mantan satpam rumah Margaret, Dewa Ketut Raka.
"Konfrontir hari ini batal lagi, pak Ketut tidak bisa datang lagi, dengan alasan tidak tahu jadwal konfrontir," kata juru bicara dan pendamping hukum Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Denpasar, Siti Sapurah.
Ketika dihubungi penyidik tadi, Ketut mengatakan kalau mengirim surat panggilan jangan ke kantor, tapi ke alamat rumah.
Selain karena alasan tidak tahu jadwal panggilan, Ketut beralasan belum istirahat sehingga tidak bisa datang ke Polda Bali.
"Dia berjanji besok akan datang ke Polda untuk dikonfrontir. Untuk jadwalnya besok masih tetap sama, akan dijadwalkan pada pukul 09.00 Wita, kita sekarang lihat besok apakah dia akan datang atau tidak," kata Siti. (Luh Wayanti)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban