Suara.com - Dewa Ketut Raka membantah telah melihat mantan majikannya, Margaret, menginjak-injak dan mengendus kuburan Angeline di belakang rumah Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali. Ketut adalah mantan satpam di rumah Margaret.
Bantahan Ketut disampaikan saat dikonfrontir dengan pasangan suami istri, Rahmat Handono dan Susiani, di Polda Bali, Kamis (6/8). Handono dan Susiani adalah orang yang pernah kos di rumah Margaret.
"Saya bukannya lupa, tapi saya membantah adanya hal itu. Saya tidak pernah memberitahu kepada Handono kalau saya melihat Margaret menginjak-nginjak dan mengendus kuburan Angeline," kata Ketut.
Menurut juru bicara sekaligus pendamping hukum Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Denpasar, Siti Sapurah, pernyataan Ketut berbeda dengan informasi sebelumnya.
"Saat itu, Dewa (Ketut) sempat ngomong dengan Pak Handono kalau pernah memberitahu pernah melihat Margaret melihat menginjak-nginjak dan mengendus-endus kuburan Angeline di belakang, tepatnya di depan kandang ayam," kata Siti di Polda Bali.
Ketut juga membantah pernah bertemu dengan Handono dan Susiani di depan pintu gerbang selatan pada tanggal 10 Juni 2015 jam 09.00 Wita.
"Artinya dia bantah pernah melihat dan bantah memberitahu kepada pak Handono kalau dia pernah melihat mantan majikannya itu," ujarnya.
Handono dan Susiani tiba di Polda Bali pukul 08.50 Wita dan baru keluar pukul 13.30 Wita. Sementara Dewa sudah tiba lebih dahulu.
Ketut menyatakan tidak banyak pertanyaan yang diajukan penyidik kepadanya.
"Tidak banyak pertanyaan yang diajukan oleh mereka, saya tadi cuma ditanyai seputar itu saja," katanya.
Digabung
Kasus penelantaran dan kasus pembunuhan Angeline dengan tersangka Margaret telah digabungkan menjadi satu dan ditangani Polda Bali.
"Pertimbangan digabungkannya kasus Margaret ini cepat, murah dan efektif. Tapi semuanya masih tetap sama tidak mengurangi kasus," kata Direktur Reserse Umum Direskrimum Polda Bali Komisaris Besar Bambang Yogiswara di Polda Bali.
Penggabungan didasarkan pada petunjuk jaksa penuntut. Meskipun digabung , katanya, tuntutan kepada Margaret masih tetap dua kasus.
Dia menerangkan pasal-pasal yang disangkakan kepada Margaret juga masih tetap, yaitu pasal berlapis, di antaranya 340 dan 338.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO