Suara.com - Polda Bali akan menjemput paksa Dewa Ketut Raka, bekas satpam rumah Margriet Christina Megawe (Margaret), bila Kamis (6/8/2015) mangkir lagi. Dia akan dikonfrontir dengan pasangan suami istri, Rahmat Handono dan Susiani untuk mengungkap peran tersangka Margaret dalam kasus pembunuhan Angeline.
“Tadi pak Dir sedikit kecewa dengan sikap pak Raka, bila besok dia juga tidak memenuhi panggilan Polda Bali, maka dia akan dijemput paksa,” kata juru bicara Pusat Pelayananan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Denpasar Siti Sapurah di Polda Bali, Denpasar, Rabu (5/8/2015).
Seperti diketahui, Ketut sudah dua kali mangkir dari panggilan Polda Bali. Pertama, dia mengaku sakit, kedua mengaku tidak tahu dipanggil.
Direktur Reserse Umum Direskrimum Komisaris Polda Bali Komisaris Besar Bambang Yogiswara sudah memerintahkan untuk mengirimkan surat panggilan lagi kepada Ketut dengan alamat sesuai dengan KTP sebagaimana permintaan Ketut.
Siti mengatakan konfrontir sangat penting untuk mengungkap peran ibu angkat Angeline yang merupakan tersangka kasus pembunuhan dan penelantaran Angeline.
Menurut keterangan sebelumnya, Ketut melihat Margaret mengendus dan menginjak-nginjak kuburan Angeline.
“Hal itu sebenarnya sudah dikatakan di Polda Bali, tapi tidak ditanyakan di Polresta, maka dari itu butuh dikonfrontir,” ujarnya. (Luh Wayanti)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO