Suara.com - Tim penyidik Cina, hingga hari Jumat (14/8/2015), masih mencari petunjuk untuk mengidentifikasi penyebab dua ledakan besar yang terjadi pada sebuah gudang penyimpanan bahan kimia di pelabuhan Tianjing, hari Rabu lalu.
Dua ledakan yang terjadi Rabu malam menewaskan sedikitnya 50 orang, termasuk belasan petugas pemadam kebakaran. Sementara itu, sekitar 700 orang terluka, di mana 71 diantaranya menderita luka serius.
Ledakan bersumber dari sebuah gudang yang digunakan untuk menyimpan bahwan kimia beracun dan berbahaya. Beberapa diantara zat berbahaya di gudang tersebut yakni amonium nitrat, potassium nitrat, dan kalsium karbit.
Sejumlah pakar bahan kimia mengatakan, kalsium karbit bereaksi dengan air dan menghasilkan asetilin, sejenis gas yang memiliki daya ledak tinggi. Menurut mereka, ledakan bisa terjadi apabila petugas pemadam kebakaran menyiram kalsium karbit dengan air.
Kantor berita Xinhua melansir, beberapa kontainer penyimpanan di gudang tersebut sudah dalam keadaan terbakar sebelum ledakan terjadi.
Lei Jinde, wakil kepala departemen pemadam kebakaran, yang merupakan bagian dari Kementerian Keamanan Publik mengatakan, tim pemadam kebakaran yang tiba di lokasi memang menggunakan air. Namun ia tidak mau menyebut bahwa ledakan terjadi akibat kesalahan petugas pemadam.
"Kami tahu bahwa ada kalsium karbit di dalam (gudang), namun kami tidak tahu apakah bahan tersebut sudah meledak atau belum," kata Lei Jinde.
"Ketika tak seorangpun tahu, ini bukan terjadi akibat kebodohan petugas pemadam kebakaran," kata Lei lalu menerangkan bahwa gudang tersebut besar dan mereka tidak tahu lokasi pasti dari kalsium karbit tersebut.
Sedikitnya 18 petugas pemadam masih belum diketahui keberadaannya hingga berita ini diturunkan.
Pakar keselamatan bahan kimia asal California, AS, David Leggett, kepada Reuters mengatakan bahwa ledakan asetilin dapat memicu ledakan amonium nitrat. Seperti diketahui ledakan kedua terjadi sekitar 30 detik setelah ledakan pertama.
Ledakan kedua jauh lebih besar dari ledakan pertama. Saking besarnya, ledakan bisa terlihat dari satelit di luar angkasa.
Tim dari Badan Energi Atom Internasional Beijing, bersama dengan 214 spesialis nuklir dan biokimia militer Cina sudah dikerahkan ke Tianjin untuk membantu penyelidikan. (Reuters)
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Prabowo Berulang Kali Ucapkan Terima Kasih Jelang Upacara HUT ke-80 TNI
-
TPA Ilegal Rowosari Ditutup, Pemkot Semarang Berjanji Akan Siapkan TPS Resmi
-
Naik Maung, Prabowo Keliling Monas dan Sapa Warga Sebelum Pimpin Upacara HUT TNI
-
Monas Dibanjiri Warga, Tank Tempur Jadi Rebutan Spot Foto untuk Anak-Anak di HUT ke-80 TNI
-
Penampakan 200 Motor Baru, Siap Jadi Doorprize Utama di HUT ke-80 TNI di Monas
-
Kebakaran di Glodok Plaza pada Sabtu Malam, Api Berkobar di Kios HP Lantai Bawah
-
PLN Dorong Interkoneksi ASEAN Power Grid untuk Akselerasi Transisi Energi Bersih
-
Ajang Dunia MotoGPTM 2025 Jadi Penyelenggaraan Terbaik dan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan