Suara.com - Produsen-produsen otomotif ternama dunia, hari Jumat (14/8/2015), meninjau kerusakan yang dialami kendaraan dan fasilitas mereka di pelabuhan Tianjin, Cina, pascaledakan hari Rabu (12/8/2015) malam.
Ledakan yang menimpa pusat impor kendaraan terbesar Cina itu amat dahsyat. Kekuatannya menyebabkan kerusakan sampai beberapa kilometer jauhnya.
Juru bicara Toyota mengatakan, dua ledakan tersebut memecahkan kaca-kaca jendela gedung perakitan mobil, logistik, dan risetnya yang dikelola bersama China FAW Group Corporation. Renault lebih parah. Mereka mengatakan, hampir 1.500 unit mobil impor yang mereka simpan di sebuah gudang ludes terbakar.
Fuji Heavy Industries Ltd., pabrikan mobil merek Subaru mengatakan, lebih dari 100 mobil yang diimpor dari Jepang dan sedang menunggu izin bea cukai mengalami kerusakan pada kaca jendelanya. Padahal, gudang sewaan tersebut terletak di lokasi yang berjarak 2 km dari sumber ledakan.
Sama halnya dengan Volkswagen (VW). Mereka menyebut, beberapa mobil yang mereka impor ke Cina lewat Tianjin juga mengalami kerusakan. Namun tidak diketahui berapa banyak yang terdampak. Dalam beberapa foto Reuters, tampak barisan mobil VW Beetle dan varian VW lainnya hangus terbakar dalam ledakan.
"Kami punya satgas di lokasi untuk mencari informasi dan mengutamakan keselamatan karyawan-karyawan kami," kata juru bicara VW.
Ford Motor Co. dan Nissan Motor Co Ltd juga mengatakan sedang memeriksa keadaan mobil-mobil mereka yang diparkir di lokasi tersebut.
Demikian pula dengan produsen mobil Korea Selatan, Hyundai Motor Corp dan Kia Motors Corp. Mereka belum mengetahui seberapa parah kerusakan yang dialami 4.000 kendaraan mereka di tempat itu.
Produsen Jerman, BMW AG, juga memiliki dua pusat distribusi mobil di dekat pelabuhan tersebut. Namun, tidak diketahui seberapa parah kerusakan yang mereka alami.
Mazda Motor Corp mengatakan, lebih dari 50 mobil yang mereka impor dari Jepang juga rusak. Salah satu ruang pamer yang berada dekat lokasi juga ditutup karena mengalami kerusakan.
Sekitar 40 persen mobil yang diimpor ke Cina atau sekitar setengah juta unit masuk melalui pelabuhan Tianjin pada tahun 2014. (Reuters)
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
DNA Dikirim ke Jakarta, Tim DVI Kerja Maraton Identifikasi 6 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny
-
Siapa Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem, Doktor Harvard dan Aktivis '66, Turun Gunung ke Pengadilan
-
Buka SPEKIX 2025, Mendagri: Ruang Merayakan Keberanian dan Kreativitas Anak Istimewa
-
Siapa Pengasuh Ponpes Al Khoziny? Publik Ramai-Ramai Tuntut Tanggung Jawab
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny, Prabowo Perintahkan Audit Total Bangunan Pesantren Se-Indonesia
-
Angkat Para Santri Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Seberapa Kaya Cak Imin?
-
Sudah 37 Jenazah Ditemukan di Reruntuhan Al Khoziny, Tim SAR Hadapi Ancaman Penyakit dan Beton
-
Berapa Anak Cak Imin? Angkat Santri Korban Reruntuhan Al Khoziny Jadi Anak
-
Korban Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny Terus Bertambah, Tim SAR Sudah Temukan 37 Jenazah
-
Janjian Ketemu Makan Siang, Istana Ungkap Isi Pembicaraan Prabowo - Jokowi di Kertanegara