Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistyo mendesak pemerintah untuk menggaji guru honorer secara layak bila memang belum bisa mengangkat sebagai pegawai negeri sipil (PNS).
"Guru honorer saat ini jumlahnya sekitar 1,1 juta orang. Kalau pemerintah belum bisa mengangkat menjadi PNS, maka berikan honor yang layak sesuai penghasilan minimal pendidikan karena mereka bekerja penuh waktu," kata Sulistyo dihubungi di Jakarta, Jumat.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Provinsi Jawa Tengah itu mengatakan pemerintah harus menata ulang manajemen guru, mencukupi kekurangan guru, terutama guru SD serta melaksanakan pembinaan dan pelatihan kompetensi guru untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia.
"Jumlah guru saat ini hampir empat juta, bukan lebih dari dua juta sebagaimana disampaikan Presiden dalam pidato di Sidang Tahunan MPR. Tampaknya jumlah guru cukup meskipun banyak guru yang statusnya tidak jelas dan kesejahteraannya tidak pantas," tuturnya.
Selain itu, Sulistyo mendesak pemerintah untuk menghentikan pelaksanaan kurikulum ganda, mencukupi kebutuhan buku siswa dan memperbaiki manajemen pengelolaan keuangan di bidang pendidikan.
Dalam pidato di depan anggota DPR, DPD dan MPR di kompleks parlemen, Jumat, Presiden Joko Widodo menyatakan persatuan Indonesia sudah kokoh, pendidikan rakyat semakin maju, dan peluang peserta didik untuk melakukan mobilitas sosial terbuka lebar.
Menurut Presiden, Indonesia telah memiliki hampir 300 ribu sekolah, lebih dari dua juta guru, dan hampir 40 juta siswa, tidak termasuk Taman Kanak-Kanak yang tersebar di seluruh pelosok Tanah Air.
Presiden juga memberikan apresiasi kepada para juara olimpiade sains dan teknologi, olahraga dan lain-lain atas prestasi dan dedikasi yang luar biasa. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
Polisi dan TNI Turun Tangan Amankan Objek Vital Kilang Pertamina Dumai yang Terbakar
-
Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
-
Aksi KPA Panaskan Depan DPR, Desak Reforma Agraria dan Bekukan Bank Tanah
-
Puan Maharani: DPR Wajib Dengarkan Semua Kritik Rakyat, Baik Halus Maupun Kasar
-
Perkuat Konektivitas, Ahmad Luthfi Tinjau Perbaikan Jalan WiradesaKajen Senilai Rp33,348 Miliar
-
DPR RI Resmi Sahkan Pansus Penyelesaian Konflik Agraria, Ini Daftar Anggotanya
-
Indonesia Punya Berapa Kilang Pertamina? Disinggung Menkeu Purbaya Sebelum Kilang Dumai Terbakar
-
Rocky Gerung Sebut Kecemasan Menyelimuti Murid, Guru, dan Orang Tua Akibat Program MBG
-
Numpang Kantor Polda Kalbar, KPK Periksa Wabup Mempawah Juli Suryadi, Kasus Apa?
-
KPK Tetapkan Staf Ahli Mensos dan Kakak Hary Tanoe sebagai Tersangka Korupsi Bansos Beras