Suara.com - Pencarian empat penyelam warga Italia dan Belgia yang hilang di perairan Pulau Sangalaki, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, diperluas hingga radius 25 mil laut dari titik awal penyelaman mereka pada 15 Agustus.
"Dan, akan terus diperluas mengikuti arus dan arah angin," kata Incident Commander (IC) Letnan Kolonel Inf Ahmad Hadi Aljufri, Selasa sore.
Sehari-hari, Aljufri adalah Komandan Komando Distrik Militer 0902/Tanjung Redeb, Berau, 750 km utara Balikpapan.
Pencarian dilakukan dengan mengerahkan dua helikopter Bell dari Kodam VI/Mulawarman, satu tugboat dari Berau Coal, dan 10 "speedboat" dengan ratusan personel dari TNI Angkatan Laut, Polisi Perairan Polda Kaltim, Basarnas dari Balikpapan dan Tarakan, anggota-anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, dan relawan dari masyarakat Pulau Derawan.
"Masih ada 35 'speedboat' lagi yang siap dikerahkan bila diperlukan," kata Kepala Kampung Pulau Derawan H Bahri pada kesempatan terpisah.
Letkol Aljufri menambahkan, pencarian di laut berlangsung dalam keadaan angin kencang dan gelombang tinggi. Puncak gelombang mencapai ketinggian antara 1,5 hingga 3 meter.
"BMKG membantu dengan menginformasikan kecepatan angin dan kondisi cuaca di lokasi pencarian setiap satu jam sekali," tambah Letkol Aljufri.
Helikopter yang melakukan pencarian dari udara melakukan pemantauan selama dua jam dalam dua kali kesempatan, yaitu pemantauan pertama pada pukul 12.30-13.30 dan 16.00-17.00.
Para penyelam yang hilang tersebut masing-masing dua wanita dan pria. Tiga yang berkebangssan Italia adalah Daniele Buresta (36), Michela Caresani (33), dan Alberto Mastrogiuseppe (36), sedangkanu warga Belgia bernama Chris van Puyvelde (29).
Bersama dua orang lainnya, yaitu wanita Valeria Baffe (34) serta pria Mourizio Rege (45) yang juga berkebangsaan Italia, mereka dipandu Oslan, penyelam kawakan dari Pulau Derawan.
Mereka mulai menyelam di selatan Pulau Sangalaki pada pukul 14.00. Selain untuk melihat koral yang berwarna-warni, juga untuk melihat rombongan ikan pari manta dan penyu sisik dan penyu hijau.
Hingga pukul 18.00 dilaporkan para penyelam belum juga muncul kembali ke perahu di titik yang sudah disepakati. Motoris "speedboat" yang menunggui kemunculan keempat penyelam segera mengabarkan situasi tersebut kepada sesama motoris, terutama dari Pulau Maratua dan yang masih ada di Pulau Kakaban, dua pulau terdekat dari Pulau Sangalaki.
Menurut Komandan Pos AL di Pulau Derawan Letnan Dua (L) Muhammad Buhari, para motoris secara spontan membentuk tim pencarian. Mereka segera menemukan Oslan sang pemandu terapung kelelahan.
"Oslan ditemukan oleh penjaga penginapan Sangalaki kira-kira 5 mil arah selatan dari Pulau Sangalaki, tetapi keberadaan keempat penyelam lainnya tidak diketahui," kata Letda Buhari.
Valeria Baffe dan Mourizio Rege yang semula juga dilaporkan hilang sejak awal bersama "speedboat" dan motoris yang menunggu kawan-kawannya menyelam bersama Oslan. Keduanya hanya melakukan snorkling di sekitar "speedboat" mereka menunggu.
"Ada kemungkinan para penyelam terbawa arus di bawah permukaan," kata Andar Titi Lestari, Humas Marketing Operation Region VI PT Pertamina Balikpapan yang juga seorang penyelam dan beberapa kali menyelam di Kepulauan Derawan, termasuk di Pulau Sangalaki. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu