Suara.com - Sebanyak 3 perusahaan energi Cina diminta berhenti beroperasi. Permintaan itu menyusul ledakan gudang kimia di Pelabuhan Tianjin pekan lalu.
Reuters melansir otoritas Hangzhou yang meminta pemberhentian operasi perusahaan itu. Pemberhentian operasi itu lantaran adanya kekhawatiran adanya ledaan baru. Sebab di sekitar pelabuhan terdapat rumah dan sekolah.
Pemerintah Hangzhou mengatakan perusahaan yang diminta ditutup itu menyimpan setidaknya 3.000 ton bensin dan solar. "Ada resiko keselamatan," kata pemerintah Hangzhou dalam situsnya.
Gudang bahan kimia berbahaya menempati area seluas 500 meter persegi. Tempat itu setidaknya harus dibantun 1.000 meter jaraknya dari bangunan umum dan fasilitas transportasi. Ini sesuai dengan peraturan yang diterbitkan oleh Administrasi Keselamatan Nasional pada tahun 2001.
Namun lokasi pemukiman dekat taman industri dan pelabuhan selama 10 tahun terakhir.
Sebelum permintaan penutupan 3 perusahaan itu, di kota Shenzhen tenggara, biro perumahan lokal telah meminta dua perusahaan gas ditutup. Perusahaan itu adalah Shenzhen Gas dan Shenzhen City Shenchanghongyuan Liquefied Petroleum Gas Company. Mereka harus berhenti beroperasi akhir Agustus ini. Mereka harus pindah depot.
Fasilitas penyimpanan gas dari dua perusahaan itu terletak 250 meter dari daerah perumahan besar dengan populasi 30.000 orang. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Begini Kata DPP PDIP Soal FX Rudy Pilih Mundur Sebagai Plt Ketua DPD Jateng
-
Mendagri Tito Sudah Cek Surat Pemerintah Aceh ke UNDP dan Unicef, Apa Katanya?
-
Terjebak Kobaran Api, Lima Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah di Penjaringan!
-
Kayu Gelondongan Sisa Banjir Sumatra Mau Dimanfaatkan Warga, Begini Kata Mensesneg
-
SPPG Turut Berkontribusi pada Perputaran Ekonomi Lokal
-
Dukung Program MBG: SPPG di Aceh, Sumut, dan Sumbar Siap Dibangun Kementerian PU
-
Mendagri Tito Jelaskan Duduk Perkara Pemkot Medan Kembalikan Bantuan Beras 30 Ton ke UAE
-
Minggu Besok, Pesantren Lirboyo Undang Seluruh Unsur NU Bahas Konflik Internal PBNU
-
Kementerian PU Tandatangani Kontrak Pekerjaan Pembangunan Gedung SPPG di 152 Lokasi
-
Eks Mensos Tekankan Pentingnya Kearifan Lokal Hadapi Bencana, Belajar dari Simeulue hingga Sumbar