Suara.com - Kehadiran Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon dalam sebuah acara yang digelar Donald Trump di Manhattan, New York, Amerika Serikat, menuai kontroversi. Imam Masjid Besar New York, Shamsi Ali, adalah salah satu tokoh yang mengkritik kehadiran dua wakil rakyat tersebut di acara Trump.
Shamsi Ali menyayangkan kehadiran Setya dan Fadli di acara pengusaha yang sedang berupaya mengikuti konvensi pemilihan kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik itu. Dalam surat kepada Fadli, yang juga diunggah ke laman Facebooknya pada Jumat (4/9/2015), Shamsi menilai kehadiran Setya dan Fadli tidak pada tempatnya. Apalagi, kata Shamsi, ada kesan seperti kedua wakil rakyat itu direndahkan di depan publik.
Diprotes, Fadli pun buka suara. Lewat laman Facebooknya, Shamsi juga mengunggah transkrip percakapannya dengan Fadli di aplikasi Whatsapp.
Di situ, Fadli menanggapi satu-persatu kritik dari Shamsi, termasuk membantah bahwa kehadirannya dan Setya bukan dalam rangka memberikan dukungan kepada Trump untuk menjadi capres AS. Tak hanya tanggapan, Fadli bahkan mengatakan akan melayangkan somasi kepada Shamsi.
Diancam, Shamsi pun membuat pernyataan lewat laman Facebooknya. Berikut ini pernyataan yang dibuat Shamsi untuk menanggapi ancaman somasi Fadli.
1. Saya tahu itu adalah konferensi pers. Tapi konferensi pers dalam rangkaian kampanye DT. Makanya pak Ketua dan rombongan dibaris di belakangnya bersama pendukungnya dgn slogan mendukung DT. Tidakkah anda berselfie ria dengan salah seorang pendukungnya?
2. Memang bukan mendukung. Tapi hadir dalam acara yang settingnya untuk kampanye (walau itu press conference) dapat ditafsirkan sebagai dukungan oleh calon lain. Kalaupun tidak ada penafsiran seperti itu, pejabat negara hadir di acara seperti itu secara protokol tidak etis.
3. Saya tidak memasalahkan pertemuan dgn DT di lt 26 selama 30 menit. Tapi video jelas menggammbarkan ketua dan rombongan ada di baris belakang selama pers konference itu. Di penghujung acara itu sebenarnya pak Ketua dan rombongan hampir terlupakan. Nampaknya ada yang ingatin ttg tamunya. Maka DT Kembali lagi dan memperkenalkan ketua, dengan cara yang, maaf, sangat melecehkan. minimal ada dua kalimat yang perlu digaris bawahi: 1) dikatakan oleh DT we would do great thing for US dan pak ketua hanya manggut-manggut. 2) Do they love me in Indonesia? Pak ketua menjawab; yes highly. Kedua jawaban uang diberikan oleh pak Ketua tdk pantas. A
4. Sekali lagi saya tidak membahas apa yang terjadi di belakang layar. Itu adalah hak anda untuk menjelaskan ke khalayak ramai. Yang saya dan banyak orang diskusikan adalah apa yang beredar di video itu. Di video itu di saat DT memberikan press conference ketua dan rombongan dibaris di belekang Donald seolah sebagai pendukungnya. Setelah itu Donald keluar tapi nampaknya ada yang ingatkan ttg tamunya. Diapun kembali untuk 2-3 menit mengenalkan tamu. Jadi yang 30 menit itu hak anda untuk menjelaskan ke khalayak ramai. Selebihnya biar khalayak ramai yang menjudge..
5. Saya tidak bermaksud merendahkan dewan yang terhormat. Tapi dengan hadir di acara DT itu dengan sendirinya merendahkan diri sendiri dan martabat bangsa. Siapa DT yang memperlakukan seorang ketua DPR/wakil, (coba sekali lagi videonya) demikian? Setelah selesai acara ditinggalkan saja demikian seperti orang kebingungan. Bayangkan kalau Speaker of Congress diperlakukan seperti itu. Apa reaksi Amerika? Sekali lagi, ini masalah martabat bangsa. Ketua dan wakil ketua DPR membawa nama bangsa di sini.
6. Pak Fadhli selalu mencari justifikasi dengan alasan pebisnis berhasil. Boleh jadi boleh tidak. DT dalam bebarapa dekade terakhir banyak bangkrut, termasuk usaha judinya di Las Vegas. Entah apa bentuk investasi DT di Indonesia yang dibanggakan? Selain media bersama Hari Tanoe, khususnya dalam acara Miss Universe.
Kalaupun memang DT mau invest di Indonesia, hanya waktu yang tidak pas. Bukan ketua DPR yang hadir ke sana, tapi perwakilan BKPM yang memang punya kantor di New York. Selian itu, ada banyak orang kaya, bahkan lebih kaya dari DT yang bisa diajak invest di Indonesia. Kenapa DT di saat musim kampanye, dan di saat acara itu pula?
7. Saya sudah jelaskan pernyataan saya itu kalau itu bukan untuk ketua/rombongan pada komunikasi kita terdahulu. Tapi informasi yang saya dapatkan dari orang yang punya kredibilitas, tahu siapa-siapa saja yang datang pada saat resesi kongress. Ada banyak anggota dewan terhormat yg datang ke Washington DC atas nama kunjungan kerja tapi kongresnya libur.
Saya paham kalau ketua dan rombongan mengikuti sidang IPU di PBB. Dan itu saya hormati. Yang kami masalahkan kan buka itunya. Tapi pengaturan jadwal yang secara protokoler tidak pantas.
Berita Terkait
-
Kemenbud Luncurkan Buku Sejarah Ulang, Fadli Zon Tegaskan Bukan Ditulis Pemerintah
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Buntut Dokumenter Kontroversial, Trump Tuntut BBC Ganti Rugi Miliaran Dolar
-
DPR Ajak Publik Kritisi Buku Sejarah Baru, Minta Pemerintah Terbuka untuk Ini...
-
Kemenbud Resmikan Buku Sejarah Indonesia, Fadli Zon Ungkap Isinya
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!