Suara.com - Polisi Thailand sedang menyelidiki laporan soal pengiriman uang dari Turki ke Thailand yang dipergunakan untuk mendanai serangan bom Bangkok.
Polisi juga mengaku bakal mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk tersangka ke-10 yang diduga terlibat aksi pengeboman di depan Kuil Erawan dan Sathorn Pier, pertengahan Agustus lalu.
"Namun, kami tidak bisa mengungkap rinciannya saat ini," kata asisten kepala sekaligus juru bicara Kepolisian Nasional Thailand Letnan Polisi Jenderal Prawut Thavornsiri.
Satu dari dua tersangka yang ditahan, Yusufu Meiraili, akan diserahkan kepada polisi hari ini, Senin (7/9/2015) setelah seminggu mendekam di tahanan militer. Sementara itu, seorang tersangka lainnya, Adem Karadag, sudah dipindahkan ke Penjara Min Buri.
Dua ledakan bom mengguncang Bangkok bulan lalu. Ledakan pertama yang terjadi di Kuil Erawan pada tanggal 17 Agustus, menewaskan 20 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya. Ledakan kedua yang terjadi Sathorn Pier tidak menimbulkan korban jiwa.
Pihak berwajib sedang menyelidiki insiden ini dan memburu para pelakunya. Menyusul serangan tersebut, beberapa pejabat kepolisian, termasuk kepala kantor polisi Min Buri, dinonaktifkan.
Pejabat Kepala Polisi Wilayah Min Buri, Kolonel Polisi Wattana Yeejeen, hari Minggu (6/9/2015), memimpin tim gabungan polisi dan tentara menggerebek sebuah apartemen di kawasan Nimitmai. Namun, mereka tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan.
"Saat operasi, kami juga meminta warga setempat untuk mengawasi kamar-kamar yang sudah disewa namun tidak ditempati," kata Wattana.
Sebelumnya, polisi menemukan material bahan baku pembuat bom di distrik Min Buri. Dari semua tersangka yang diduga terlibat serangan bom, salah satunya adalah perempuan Thailand bernama Wanna Suansan.
Lewat media sosial, si perempuan mengungkapkan niatnya untuk menyerah. Namun, polisi mengaku belum mendapat laporan dari yang bersangkutan.
"Jika dia butuh tiket pesawat, kami bisa menyediakan untuk dia. Kami menunggu dia untuk menyerahkan diri," kata Prawut.
Polisi menduga, Wanna mungkin berada di Turki dan mungkin butuh biaya untuk terbang ke Thailand. (Asia One)
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Kado Kemanusiaan dari Bundaran HI: Warga Jakarta Donasi Rp3,1 Miliar untuk Korban Bencana di Sumatra
-
Wali Kota Hasto Pasang Target Jam 2 Dini Hari Sampah Malam Tahun Baru di Kota Jogja Sudah Bersih
-
Bundaran HI Jadi Lautan Manusia, Pesta Kembang Api Tetap Hiasi Langit Penghujung Tahun Ibu Kota
-
Polisi Berkuda Polri Jaga Monas di Malam Tahun Baru, Warga Antusias hingga Antre Foto
-
Ogah Terjebak Macet, Wali Kota Jogja Pilih Naik Motor Pantau Keramaian Malam Tahun Baru
-
Malam Tahun Baru di Bundaran HI Dijaga Ketat, 10 K-9 Diterjunkan Amankan Keramaian
-
Kapolri: Warga Patuh Tanpa Kembang Api, Doa Bersama Dominasi Malam Tahun Baru
-
8 Anak Terpisah dengan Keluarga di Malioboro, Wali Kota Jogja: Bisa Ditemukan Kurang dari 15 Menit
-
Menko Polkam Pastikan Malam Tahun Baru Aman: Tak Ada Kejadian Menonjol dari Papua hingga Lampung
-
Gus Ipul Pastikan BLTS Rp900 Ribu Jangkau Warga Terdampak Bencana di Sumatra