Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah membela rekannya, Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Setya dan Fadli sebelumnya dilaporkan sejumlah Anggota DPR karena diduga melakukan pelanggaran etika lantaran bertemu dengan kandidat capres dari Partai Republik AS Donald Trump.
"Masalahnya apa, terus terang saya belum mengerti. Nggak itu bukan kampanye dan Anda harus tahu ini bukan masanya kampanye, jadi jangan difitnah, kasihan Pak Novanto itu. Itu biasa kalau pejabat dari luar ke sini ketemu pejabat dari Indonesia dan kita keluar ketemu pengusaha," kata Fahri di DPR, Jakarta, Selasa (8/9/2015).
Dia malah menuding munafik anggota DPR yang keluar negeri tidak ketemu pengusaha. Sebab, sambung Fahri, pejabat yang keluar negeri umumnya ingin tahu keadaan bisnis di negara yang dikunjungi.
"Kemarin juga rombongan Kongres Amerika ke sini. Saya diundang dalam satu makan malam, ketemu pengusaha semua di sini dan mereka senang, karena sebagian anggota kongres itu pengusaha, itu biasa. Apa masalahnya gitu lho," ujar Politisi PKS ini.
Menurutnya, kasus ini pun tidak perlu dibesar-besarkan. Sebab, banyak hal yang seharusnya menjadi perhatian pemerintah yang harus diselasaikan. Seperti kebakaran hutan dan melemahnya rupiah terhadap dolar AS.
"Serangan kepada DPR itu berlebihan. DPR nggak bisa memadamkan api hutan, yang harus memadamkan api hutan itu pemerintah. DPR nggak bisa menahan laju dolar (AS), yang bisa menahan laju dolar itu pemerintah, serang itu dong, kok nyerangnya DPR," ujar dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra