Suara.com - Bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin bakal dihadirkan Jaksa Penuntut Umum KPK ke Pengadilan Tipikor untuk menjadi saksi kasus dugaan dugaan korupsi Wisma Atlet SEA Games 2011 dengan terdakwa Rizal Abdullah.
"Kemungkinan dalam sidang selanjutnya Nazaruddin akan dihadirkan," kata Jaksa KPK Ronald F. Worotikan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (14/9/2015).
Kuasa hukum Rizal Abdullah menyambut dengan baik rencana tersebut.
Menurut mereka kehadiran Nazaruddin akan dapat menjelaskan lebih jauh mengenai aliran dana yang disebut-sebut selama di persidangan, terlebih perusahaan Nazaruddin merupakan pemenang tender dalam pengadaan proyek Wisma Atlet.
"Karena sangat penting kesaksian Nazaruddin," kata salah satu penasihat hukum Rizal Abdullah.
Seperti diketahui, pembangunan Wisma Atlet SEA Games 2011 Jakabaring, Palembang, dan gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menjadi masalah. Dalam proyek tersebut terbukti terjadi tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk Rizal Abdullah sebagai Kepala Dinas PU Bina Marga Pemprov Sumsel.
Dalam kasus ini, Rizal sebagai Ketua Komite Pembangunan menunjuk langsung PT. Duta Graha Indah yang dipimpin oleh Nazaruddin untuk mengerjakan proyek.
Akibat perbuatan tersebut, negara dirugikan Rp54.700.899.000. Selain itu, perbuatan Rizal menguntungkan PT. Duta Graha Indah sebesar Rp49.010.199.000. Rizal juga dianggap memperkaya diri sendiri sebesar Rp359.000.000 dan 4.468.34 dolar AS.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional