Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyindir hubungan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta yang sering tidak harmonis, seperti dalam pembahasan APBD.
Basuki atau yang akrab disapa Ahok menyadari dulu memang kerab berkata kasar sehingga sebagian anggota dewan segan berkomunikasi dengan eksekutif.
"Nggak apa-apa kalau jangan tiru gaya saya, kan cuma ngomong kasar. Sekarang saya udah nggak ngomong kasar lagi kan," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (17/9/2015).
Ahok menegaskan gaya komunikasinya sudah banyak berubah. Dia merasa tidak lagi mencari masalah dengan anggota DPRD.
"Aku udah nggak pernah berantem, kemarin rangkul-rangkulan, kalau berantem gimana bisa bacain pidato. Itu kalu berantem rame-rame mah film kungfu," kata Ahok.
"Mana berani lawan 40-50 anggota DPRD sekali datang ke situ, satu sendiri saya. Lu kira film kungfu satu lawan 50 menang," Ahok menambahkan.
Kemarin, dalam Rakornas Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial 2015, Menteri Tjahjo mengimbau para kepala daerah agar jangan mencontoh apa yang terjadi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan DPRD DKI Jakarta. Ia ingin agar kepala daerah dan DPRD selalu bersinegri.
"Daerah jangan meniru seperti DKI yang ribut terus dengan DPRD-nya. Ini harus disinergikan dalam rangka mengusung kerangka anggaran," kata Tjahjo di gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (16/9/2015).
Tjahjo mengingatkan Indonesia merupakan negara kesatuan. Itu sebabnya, komunikasi yang baik antar semua pihak sangat penting peranannya.
"Untuk mengembangkan daerah itu aman, damai, stabil atau tidak itu harus membangun komunikasi dengan tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh adat dan juga masyarakat," kata Tjahjo.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu