Japan International Cooperation Agency (JICA) mendatangkan mesin bor terowongan atau "tunnel boring machine" untuk mendukung pembangunan infrastruktur bawah tanah proyek Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta.
"Mesin ini dihadirkan JICA untuk melakukan penggalian dan pembangunan terowongan bawah tanah dari Patung Pemuda di Senayan sampai Setiabudi," kata Chief Representative JICA Indonesia Ando Naoki, di Jakarta, Jumat (18/9/2015).
Menurut dia, mesin berbentuk silinder dengan diameter 6,7 meter, yang juga dilengkapi dengan 48 mata pisau itu, telah didesain untuk menerobos tanah sekaligus memasang balok beton berukuran 1,5 meter pada dinding terowongan.
"Jadi ada dua keuntungan yang didapatkan dari satu mesin, pengadaan terowongan serta konstruksinya," tambahnya.
Sementara itu, Project Manager for CP-104 Shimizu Corporation Osako Kazuya menjelaskan mesin yang dibuat oleh Japan Tunnel System Corporation itu, akan dioperasikan setiap hari selama 24 jam.
"Dalam satu setengah tahun pengerjaan proyek, mesin ini hanya akan menerima tiga kali perawatan dan tidak perlu terlalu sering dihentikan operasionalnya, sehingga akan dijalankan berhari-hari. Kami yakin pekerjaan tidak akan banyak terhambat," ujarnya.
Ia menambahkan, operasional "tunnel boring machine" tidak akan membuat jalan di atasnya bergetar atau pun rusak, sehingga aman digunakan. Kazuya juga menjamin infrastruktur bawah tanah dari Senayan hingga Bundaran Hotel Indonesia tersebut juga didesain agar mampu menahan air hujan.
"Ketika musim hujan, terowongan ini tidak akan dimasuki air serta aman dari banjir, dan konstruksinya tidak akan terganggu. Ini sudah dikaji oleh Jepang ketika mendesain pembuatan MRT di bawah tanah," paparnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mengatakan, mesin seberat sekitar 323 ton ini akan dioperasikan oleh kontraktor CP-104, yaitu SOWJ Joint Venture yang terdiri dari Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi.
Ia memperkirakan masa pengerjaan konstruksi jalur terowongan bawah tanah MRT dengan menggunakan mesin tersebut akan berlangsung mulai September 2015 hingga Desember 2016. (Antara)
Berita Terkait
-
MRT Jakarta Fase 2A: Hayam Wuruk dan Kota Tua Kena Rekayasa Lalu Lintas Panjang, Ini Rutenya!
-
Sudah Mencapai 48 Persen, Intip Progres Pembangunan MRT Fase 2A
-
Dulu Pasang Target Rampung 2027, Kini Pramono Sebut Proyek MRT Fase 2A Bakal Selesai 2029
-
Hari Kedua Jabat Wapres, Gibran Tinjau Proyek MRT Fase 2A Bareng Pj Gubernur Teguh Setyabudi
-
Mulai Dibangun, Ini Daftar Stasiun yang Dilintasi MRT Bekasi-Tomang
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Ungkap Alasan Undang Jokowi di Peresmian Pabrik, Prabowo: Saya Lihat Mulai Ada Budaya Tidak Baik
-
Demo di Depan Kantor Kemendikbud: Gemas Bongkar 'Dosa' Soeharto, Fadli Zon Jadi Sasaran
-
Siapa Saja yang Bisa Lakukan Pemutihan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan? Ketahui Syaratnya
-
Sita Ambulans BPKH, KPK Curiga Korupsi Satori Bukan Cuma dari Dana CSR BI-OJK
-
Detik-Detik Siswa Pahoa Jatuh dari Lantai 8 Terekam CCTV: Polisi Temukan Petunjuk?
-
Puan Maharani Buka Suara soal Putusan MKD Terkait Anggota DPR Nonaktif: Hormati dan Tindak Lanjuti
-
Spanduk Raksasa Hiasi Gedung DPR, Massa Tuntut UU Ketenagakerjaan Pro Buruh
-
Jujur Kembalikan Ponsel Temuan, 6 Siswa SD Dapat Pin Khusus dari Kapolda Metro Jaya
-
Fakta Dandi Si Polisi Gadungan: Doyan Narkoba, 4 Kali Beraksi di Penjaringan, Korban Terakhir Ojol
-
RUU Perampasan Aset Belum Juga Dibahas, Begini Jawaban Puan Maharani