Suara.com - Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Selamat Nurdin, menilai Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), tidak butuh masukan dari berbagai kalangan termasuk legislatif.
"Yang kasih masukan (ke Ahok) aja nggak dianggap, apalagi PKS yang kasih," kata Selamat di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (22/9/2015).
Selamat menjelaskan, sebenarnya PKS ingin sekali menggelar diskusi dengan Ahok, terlebih soal larangan penjualan dan pemotongan hewan kurban di tempat umum dan area sekolah.
"Iyak sih ya, bagus kasih masukan, diskusi, dialog. Tapi gimana? gubernur kita kan kayak kaisar, gubernur nggak butuh masukan, dan kupingnya tipis," jelas Selamat.
Terkait pelarangan itu, Selamat mengaku memahami maksud Ahok. Namun ia mengingatkan kepada Ahok agar berhati-hati dalam mengeluarkan kebijakan yang di dalamnya menyangkut agama.
"Menurut saya ini kan ketertiban bagus, tapi kalau di dalamnya ada nuansa soal agama hati-hati, apalagi Ahok non muslim. Karena ini sudah menjadi budaya masyarakat Jakarta, sesuatu yang telah membudaya mengubahnya harus dengan arif dan bijaksana, walupn tujuanya baik," jelas Selamat.
Pada kesempatan itu, Selamat juga membahas konflik antara Satpol PP dan pedagang hewan kurban di kawasan Tanah Abang, pada Senin (21/9/2015) kemarin. Insiden terjadi akibat penertiban penjualan hewan kurban di jalanan. Pedagang diminta pindah, lantaran berjualan di fasilitas umum seperti trotoar termasuk pelanggaran. Itu sudah tertuang dalam Instruksi Gubernur Nomor 168 Tahun 2015 tentang Pengendalian, Penampungan, dan Pemotongan Hewan.
"Pada saat bikin kebijakn harus punya solusi yang jelas, kalau sekarang apa? pelarangan saja. Harusnya ada solusinya RPH (rumah potong hewan) di mana, dan jumlahnya sudah memadai atau belum. Jadi kerusuhan yang di Tanah Abang ya nikmatin saja," Selamat menandaskan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
Rp 1 Triliun Menguap, Siapa Oknum Pejabat Kemenag yang Dilobi Asosiasi Travel Haji di Jakarta?
-
Buka Peluang Periksa Menhut Raja Juli dan Eks Menteri LHK Siti Nurbaya, KPK Ungkap Alasannya!
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK