Suara.com - Dua turis asal Kanada, seorang manajer resor asal Norwegia, dan seorang perempuan Filipina diculik kelompok bersenjata misterius di sebuah pulau wisata di Filipina, demikian disampaikan oleh pihak militer pada hari Selasa (22/9/2015).
Kapten tentara Filipina Alberto Caber mengatakan, keempat orang itu dibawa pergi dengan todongan senjata dalam sebuah penyerbuan yang terjadi Senin (21/9/2015) malam di Pulau Samal, dekat Davao, kota terbesar di Pulau Mindanau, Filipina.
Militer dan polisi Filipina mengaku terkejut dengan serangan tersebut. Pasalnya, kawasan Davao dan sekitarnya cenderung aman selama lebih dari sepuluh tahun terakhir. Pada tahun 2014, pemerintah mencapai kesepakatan damai dengan pemberontak Muslim di kawasan Filipina selatan setelah terlibat konflik selama 45 tahun.
"Empat orang diculik tapi kami tidak tahu kelompok mana yang berada di balik penculikan," kata Caber.
Caber mengatakan, ada sekitar 30 turis asing di resor tersebut saat penculikan terjadi.
"Sepertinya orang-orang asing tersebut yang menjadi target, mereka tidak dipilih secara acak," sambungnya.
Caber mengatakan, para turis asing Kanada yang diculik bernama John Ridsel dan Robert Hall. Manajer resor berkebangsaan Norwegia, Kjartan Sekkingstad juga turut diculik. Sementara itu, si perempuan warga Filipina belum teridentifikasi.
Sejumlah sumber militer mengatakan, para penculik berbicara bahasa Inggris dan Tagalog, bahasa yang biasa dipakai sebagian besar warga Filipina.
"Dua turis Jepang yang ada di lokasi sempat mencoba melawan, namun gagal," kata sumber-sumber tersebut.
Para pelaku kabur ke Pulau Mindanao dengan orang-orang tangkapan mereka. Tiga kapal angkatan laut dikerahkan untuk mencari dan mencegat perahu para penculik. Militer juga mengerahkan pasukan darat untuk menemukan tempat berlabuhnya kapal para penculik. (Reuters)
Berita Terkait
-
Banyak Penduduk, Nol Prestasi: Negara-Negara 'Raksasa' yang Belum Pernah Main di Piala Dunia
-
Gempa M 7.6 Guncang Filipina, Peringatan Tsunami Memicu Evakuasi Massal!
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Berpotensi Tsunami usai Gempa Filipina, BMKG Minta Warga di Talaud Tetap Tenang: Semoga Tak Terjadi
-
Gempa M 7,6 Guncang Mindanao, Filipina Beri Peringatan Tsunami hingga ke Indonesia
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Miliki Kualitas Data yang Baik, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga
-
PBNU Memanas! Waketum Amin Said: Islah Satu-satunya Jalan, Tak Ada Forum Bisa Copot Gus Yahya
-
Usut Kasus Bupati Ponorogo, KPK Geledah Kantor Swasta di Surabaya
-
Ditempeli Stiker 'Keluarga Miskin', Mensos Sebut Banyak Warga Mengundurkan Diri dari Penerima Bansos
-
Tak Cukup Dipublikasikan, Laporan Investigasi Butuh Engagement Agar Berdampak
-
Surat Edaran Terbit, Sebut Gus Yahya Bukan Lagi Ketua Umum PBNU Mulai 26 November 2025
-
Program Prolanis Bantu Penderita Diabetes Tetap Termotivasi Jalani Hidup Lebih Sehat
-
Tak Hadir di Audiensi, Keluarga Arya Daru Minta Gelar Perkara Khusus Lewat Kuasa Hukum
-
Gus Yahya Staquf Diberhentikan dari Ketua NU, Siapa Penggantinya?
-
Kuasa Hukum Nadiem Makarim: Kasus Kliennya Mirip Polemik Tom Lembong dan Ira Puspadewi