Suara.com - Jamaah An-Nadzir di Kampung Mawang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan menunaikan ibadah Salat Idul Adha pada Selasa (22/9/2015) setelah melihat tanda-tanda alam yang menjadi pegangannya.
Penetapan jemaah An-Nadzir lebih cepat dari penetapan pemerintah, yang melalui Kementerian Agama menetapkan Idul Adha pada 24 September. Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin sebelumnya sudah meminta agar umat menghargai perbedaan dalam penetapan Idul Adha di Tanah Air.
"Penentuan bulan bukan berdasarkan wangsit dan bukan khayal, tapi hasil pengamatan dan pengetahuan," ujar Pimpinan jamaah An Nadzir Ustadz Lukman Bakti di Gowa.
Penentuan waktu Salat Idul Adha itu dilakukannya sejak Senin, 21 September yang kemudian diumumkan kepada ratusan jamaahnya yang menetap di Kampung Mawang. Dia mengatakan, untuk menentukan Dzulhijjah, maka harus menentukan akhir Dzulkhaedah. Jika mampu, maka pasti penentuan dzulhijjah akan benar.
Disebutkannya, penentuan juga berdasarkan pengamatan yang dimulai dari bulan purnama. Setelah itu mulai menghitung 10 Dzulhijjah dengan melakukan pengamatan pergantian bulan dengan mengukur tinggi pasang air laut dan pengintaian bulan.
Ustadz Lukman, yang dalam salat Id menjadi khatib dan imam, memaparkan sejarah ibadah kurban yang dimulai sejak zaman Nabi Ibrahim.
Usai salat, para jemaah yang menggunakan pakaian unik serba hitam dari penutup kepala hingga kaki bersalaman antarsesamanya. Usai salat Id, jamaah An Nadzir kemudian melanjutkan dengan penyembelihan beberapa ekor sapi Qurban.
Jemaah An-Nadzir bukan satu-satunya di Tanah Air yang merayakan Idul Adha lebih cepat dari pemerintah. Para pengikut tarekat Naqsabandiyah di Sumatera Barat juga telah merayakan Idul Adha pada Selasa.
Selain itu Muhammadiyah juga menetapkan Idul Adha pada Rabu 23 September, lebih cepat sehari dari penetapan pemerintah. (Antara)
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Prabowo Berulang Kali Ucapkan Terima Kasih Jelang Upacara HUT ke-80 TNI
-
TPA Ilegal Rowosari Ditutup, Pemkot Semarang Berjanji Akan Siapkan TPS Resmi
-
Naik Maung, Prabowo Keliling Monas dan Sapa Warga Sebelum Pimpin Upacara HUT TNI
-
Monas Dibanjiri Warga, Tank Tempur Jadi Rebutan Spot Foto untuk Anak-Anak di HUT ke-80 TNI
-
Penampakan 200 Motor Baru, Siap Jadi Doorprize Utama di HUT ke-80 TNI di Monas
-
Kebakaran di Glodok Plaza pada Sabtu Malam, Api Berkobar di Kios HP Lantai Bawah
-
PLN Dorong Interkoneksi ASEAN Power Grid untuk Akselerasi Transisi Energi Bersih
-
Ajang Dunia MotoGPTM 2025 Jadi Penyelenggaraan Terbaik dan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan