Suara.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengungkapkan, penolakan warga terhadap kegiatan penambangan pasir di Lumajang, Jawa Timur, sudah berlangsung sejak dua tahun lalu. Warga yang menolak menilai pertambangan tersebut bisa merusak infrastruktur dan mengganggu lahan pertanian warga.
"Penolakannya ini udah lama, udah berlangsung selama dua tahun. Warga di sana nolak tambang karena tambang tuh merugikan warga, kaya jalanan jadi rusak karena banyak truk-truk yang lewat, terus banyak debu dan jadi gersang, terus ganggu irigasi pertanian juga. Terjadi kekeringan di lahan pertanian warga," kata Staf Divisi Pembelaan Hak Ekonomi dan Sosial KontraS Ananto Setiawan kepada suara.com, Selasa (29/9/2015).
Terlebih menurutnya dampak dari kegiatan pertambangan tersebut juga bisa mengganggu kesehatan warga.
“Itu bisa mengganggu kesehatan juga kan kalau kebanyakan kena debu," katanya.
Ananto mengatakan, dampak terparah yang dilakukan dari kegiatan pertambangan tersebut adalah rusaknya akses ke tempat wisata pantai Watu Pecak yang kerap digunakan warga melakukan ritual upacara melasti setiap tahunnya.
"Terus ada juga ada di sana pantai yang namanya Watu Pecak itu biasanya digunakan warga setiap tahun untuk upacara melasti namanya, sekarang kondisi pantainya bolong-bolong, diameternya bisa sampai 1 meter, bolong di mana-mana nggak bisa diakses sama warga," katanya.
Belakangan, buntut dari penolakan tambang ini dua warga Lumajang menjadi korban. Salim Kancil (46) petani yang juga aktivis anti tambang tewas dibunuh oleh orang-orang yang pro terhadap tambang tersebut.
Tak hanya Salim, seorang petani bernama Tosan juga menjadi korban penganiayaan hingga mengalami luka parah. Kondisi Tosan saat ini masih kritis dan masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta