Suara.com - Wakil Ketua Komisi III DPR Mulfachri Harahap mengatakan, ada yang tidak nyaman dengan Salim Kancil, aktivis dan juga petani, asal Lumajang. Akibatnya, Salim tewas di duga dibunuh oleh orang tidak dikenal di Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasuruan, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
"Saya kira polisi wajib secepatnya mencari siapa aktor intelektual, ini karena eksekutor bukan aktornya utamanya. Karena ada di belakang yang tidak dengan nyamannya Kancil itu," ujar Mulfachri di DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (29/9/2015).
Menurutnya, masalah ini berawal dari perizinan lahan. Politisi PAN ini mengatakan, meminta aparat setempat harus menyelidiki proses perizinan itu.
"Kalau kita berhadapan dengan investor, biasanya penguasa berpihak kepada investor," ujar dia.
Dia menambahkan, ini menjadi bukti karena kebebasan dan hak menyatakan pendapat bisa dikebiri oleh kepentingan tertentu.
"Ada kekuatan besar sesungguhnya ini, dan ini harus diungkap, ini salah satu kejadian kayak gini kalau tidak cepat akan membuat kretifitas, dan perbedaan, di masyarakat ada akan mati secara perlahan-lahan," katanya.
Peristiwa penganiayaan dan pembunuhan tersebut terjadi pada, Sabtu pagi 26 September 2015. Petani yang tewas terbunuh yakni Salim Kancil.
Di mana menurut laporan, Salim dijemput oleh sejumlah preman yang disinyalir suruhan kepala desa dari rumahnya dan dibawa ke Kantor Desa Selok Awar-Awar.
Salim dianiaya secara beramai-ramai dengan kedua tangan terikat. Setelah meninggal, mayatnya dibuang di tepi jalan dekat areal perkebunan warga.
Sementara korban penganiayaan lainnya, Tosan, saat ini mengalami luka parah dan dalam kondisi kritis di rumah sakit di Malang. Dia juga dijemput paksa di rumahnya. Tosan dihajar beramai-ramai di dekat rumahnya sebelum diselamatkan warga dan dilarikan ke rumah sakit.
Salim Kancil dan Tosan, termasuk petani dari sekian banyak petani lainnya yang kukuh bertahan melakukan penolakan secara terbuka.
Berita Terkait
-
Komnas PA: Pembunuhan Balita di Papua Lebih Sadis dari Angeline
-
Korban Pembunuhan Hidup Lagi Setelah 31 Tahun
-
Ini Alibi Ali Tomcat, Tersangka Pembunuhan Petugas Parkir Senayan
-
Polisi Kesulitan Cari Pisau yang Dipakai Ali Tomcat buat Membunuh
-
Selama Jadi Tukang Parkir, Ali Tomcat Maling Duit Setiap Hari
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta