Suara.com - Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober menjadi sejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia. Lantas, apa makna hari Kesaktian Pancasila bagi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)?
"Bagi saya, Tuhan sayang sama Indonesia. Jadi Indonesia didirikan dengan Ketuhanan yang Maha Esa, sampai sekarang. Lu jangan coba-coba ganggu deh," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (30/9/2015) malam.
Menurut Ahok, siapapun yang ingin mencoba merobohkan ideologi Pancasila tidak akan mempan. Mantan Bupati Belitung Timur itu meyakini Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak dapat digoyangkan.
"Yang ganggu ubah pasti gagal aja. Karena ada histori. Kalau histori sorry aja gw nggak mau," jelas Ahok.
Sejarah mencatat, Hari Kesaktian Pancasila terjadi pascapemberontakan G30S yang didalangi Partai Komunis Indonesia (PKI). Gerakan G30S terjadi pada 30 September 1965, tepatnya terjadi pada malam hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban