Suara.com - Politisi PDI Perjuangan sekaligus anggota Komisi III Masinton Pasaribu menduga polisi lalai dalam kasus pembunuhan aktivis penolak tambang pasir sekaligus petani Salim Kancil di Lumajang, Jawa Timur.
Polisi juga dinilai lamban mencegah aksi pembunuhan. Kata dia, peristiwa pembunuhan diawal dengan serangkai peristiwa teror dan intimidasi.
"Sejak tanggal 11 September lalu sudah ada yang melaporkan ke polisi adanya teror dan intimidasi dilakukan sekelompok orang terhadap warga yang menolak tambang pasir. Harusnya itu jadi atensi polisi di sana," kata Masinton di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (1/10/2015).
Meski demikian, dia mengapresiasi Kapolri Jenderal Badrdodin Haiti yang langsung mengirimkan tim propam untuk menyelidiki adanya unsur keterlambatan dalam pencegahan kasus ini.
"Ini kan nggak boleh, jadi kesannya seperti ada pembiaran yang disebabkan kelalaian kepolisian," ujar dia.
Kasus penganiayaan dan pembunuhan tersebut terjadi pada, Sabtu (26/9/2015) pekan lalu. Petani yang tewas terbunuh yakni Salim Kancil.
Di mana menurut laporan, Salim dijemput oleh sejumlah preman yang disinyalir suruhan kepala desa dari rumahnya dan dibawa ke Kantor Desa Selok Awar-Awar.
Salim dianiaya secara beramai-ramai dengan kedua tangan terikat. Setelah meninggal, mayatnya dibuang di tepi jalan dekat areal perkebunan warga.
Sementara korban penganiayaan lainnya, Tosan, saat ini mengalami luka parah dan dalam kondisi kritis di rumah sakit di Malang. Dia juga dijemput paksa di rumahnya. Tosan dihajar beramai-ramai di dekat rumahnya sebelum diselamatkan warga dan dilarikan ke rumah sakit.
Salim Kancil dan Tosan termasuk petani dari sekian banyak petani lainnya yang kukuh bertahan melakukan penolakan secara terbuka.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Momen Prabowo Subianto Disambut Hangat Diaspora di New York, Siap Sampaikan Pidato Penting di PBB!
-
Agus Suparmanto Dinilai Bisa Jadi Kunci Perubahan PPP, Dukungan Keluarga Mbah Moen Jadi Modal
-
Longsor Freeport: 2 Pekerja Berhasil Ditemukan , 5 Orang Masih dalam Pencarian
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap