Suara.com - Sudah beberapa pekan ini siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri-5 Baubau Baubau, Sulawesi Tenggara meminta melakukan aksi mogok belajar karena faktor kemalasan para guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
Aksi ini sudah menjadi sorotan nasional, padahal SMK Negeri 5 Baubau ini merupakan salah satu aset daerah. 
Anggota DPRD Kota Baubau, La Rusu di Baubau, Jumat (2/10/2015) mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan tentang halini. Ia meminta agar para siswa menghentikan aksi mogok, dan kemalasan guru tidak bisa dijadikan dasar bagi para siswa untuk melakukan aksi mogok belajar.
"Ini kelemahan seorang pimpinan sekolah yang tidak bisa bersikap tegas. Seharusnya kalau guru malas harus diberi sanksi karena saat ini sudah ada dalam undang-undang, apalagi guru bersertifikasi, harusnya memiliki jam belajar yang cukup banyak," ujarnya.
Menurut dia, muncul aksi mogok siswa di sekolah yang lebih dikenal dengan SMK Pertanian itu bukan hanya didasari pada persoalan malasnya guru, tetapi juga faktor janji pihak sekolah yang akan membangun sarana olahraga hingga saat ini belum terwujud, termasuk pakaian seragam olahraga yang sudah dibayar para siswa belum terealisasi.
Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan peninjauan di sekolah itu beberapa hari yang lalu dan telah meminta daftar hadir guru untuk mengetahui apakah guru malas atau tidak dapat dilihat dalam daftar absensi itu.
"Aksi mogok bejalar ini sudah berlangsung beberapa minggu, apalagi ini sudah menjadi kasus nasional, padahal SMK Negeri 5 Baubau ini adalah sekolah negeri yang merupakan aset daerah, sehingga tidak boleh dilihat sebelah mata," ujarnya.
Untuk itu dia berharap, pihak sekolah dan orang tua siswa bersama pihak Dispora bisa membahas menyelesaikan persoalan yang ada di sekolah itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Baubau, Masri mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat bersama kepala sekolah, orang tua siswa, dan tokoh masyarakat untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi disekolah itu.
"Saya belum tahu apa sesunggunya persoalan yang ada di sekolah itu, karena saya belum terima laporannya. Para Kepala Bidang, Kepala SMKN 5, orang tua siswa dan tokoh masyarakat masih melaksanakan rapat, sehingga meraka belum menemui saya dan melaporkan apa hasil dari rapat itu," ujarnya.
Namun, menurut dia, permasalahan yang tengah dihadapi sekolah itu bukanlah persoalan karena malasnya guru, tetapi masalah kurangnya guru berstatus pegawai nengeri sipil (PNS), sehingga sekolah itu memperdayakan guru honorer untuk membantu mengajar.
Untuk mencarikan solusi kekurangan tenaga pengajar di sekolah itu, kata Masri, pihaknya akan melakukan kondinasi dengan instansi terkait, utamanya Dinas Pertanian untuk memperdayakan tenaga honorer menjadi tenaga pengajar pembantu pada sekolah itu.
Mengenai janji pihak sekolah akan membangun sarana olahraga, Masri mengatakan, itu merupakan program sekolah karena pihaknya menyerahkan pihak sekolah untuk merencanakan programnya di sekolahnya.
"Namun kami belum pernah menerima usulan dari pihak sekolah terkait pembangunan infrastruktur sarana olahraga di sekolah itu ," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
- 
            
              Pandji Pragiwaksono Lulusan Apa? Minta Maaf Imbas Candaan Singgung Adat Toraja
 - 
            
              Kecurangan Pelaksanaan TKA 2025: Cermin Buram Rapuhnya Nilai Integritas?
 - 
            
              Beda Latar Belakang Pendidikan Raisa Vs Sabrina Alatas, Hamish Daud Terpikat Wanita Cerdas?
 - 
            
              Selamatkan Bumi dari Sekolah: 5 Alasan Pendidikan Lingkungan Harus Dimulai dari Kebiasaan Jajan
 - 
            
              Geger Ijazah Gibran: Roy Suryo ke Australia, Klaim Kantongi Bukti Langsung dari Petinggi UTS
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
 - 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah
 - 
            
              Dinilai Bukan Pelanggaran Etik, Ahli Hukum Sebut Ucapan Adies Kadir Hanya Slip Of The Tongue
 - 
            
              Misteri 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Kwitang, Polda Metro Jaya Ambil Alih Kasus
 - 
            
              Legal Standing Dipertanyakan Hakim MK, Pemohon Uji UU TNI Singgung Kasus Almas
 - 
            
              Aksi Solidaritas Tempo di Makassar Ricuh, Jurnalis Dipukul