Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengeluhkan lurah yang belum bisa bertindak tegas memecat Ketua RT atau RW yang tidak mampu mengawasi warganya dengan baik.
Hal tersebut dikatakan Ahok ketika menanggapi keberadaan Geng Boel Tacos yang dibuat oleh Agus, tersangka kasus pencabulan dan juga pembunuhan bocah dalam kardus bernama Putri Nur Fauziah (9), di Kamal, Kalideres, Jakarta Barat.
"Saya udah bilang dari tahun 2013-2014, kami udah keluarkan Pergub (Peraturan Gubernur) yang isinya lurah bisa pecat RT dan RW," ujar Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (12/10/2015).
Lebih jauh, Ahok mengaku berharap Ketua RT betul-betul bisa seperti orangtua. Dia juga menginginkan agar para lurah mampu memperhatikan daerah yang dianggap rawan dan kerap disalahgunakan untuk kejahatan.
"Saya juga udah perintahkan kalau lurah, RT/RW lihat ada tanah kosong, (cek) tanahnya punya siapa, kita beli. Kita jadikan RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak)," ujarnya.
"Karena anak-anak kan butuh tempat bermain. Dia tinggal di gang yang sempit, makanya banyak penjahat yang (bisa) memanfaatkan, seolah-olah nampung anak-anak main di rumahnya, baca di rumahnya, nggak ada yang tahu," ujar Ahok menambahkan.
Diketahui, Geng Boel Tacos yang disebut dipimpin oleh Agus sang tersangka, dibentuknya dengan merekrut anak-anak di lingkungan sekitarnya. Di geng itu, oleh Agus anak-anak diajarkan perbuatan buruk seperti merokok, menghisap ganja, hingga diketahui kemudian dia juga mencabuli tiga perempuan anggota genknya.
Tag
Berita Terkait
-
Teka-teki Mayat Perempuan di Tesla, Diduga Kuat Pacar D4vd karena Tato di Jari Telunjuk
-
Penampakan 15 Tersangka Kasus Pembunuhan Kepala Cabang BRI
-
Timeline Lengkap Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN: Direncanakan 2 Bulan, Berakhir Gagal Total
-
Motif Remaja 16 Tahun Habisi Nyawa Mahasiswi di Ciracas Terungkap, Sempat Kelabui Teman Korban
-
Ahok Buka Kartu: 3 Kunci Ini Bisa Bikin Otomotif RI Jadi Raksasa Ekonomi
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara