Suara.com - Aparat kepolisian masih terus menelusuri kasus pembunuhan biadab terhadap ibu dan anak, Dayu Priambarita (45) dan Yoel Immanuel (5), yang terjadi di Cakung, Jakarta Timur.
Kapolres Jakarta Timur Komisaris Besar Umar Faroq mengatakan tim penyidik telah mendatangi tempat usaha mebel milik Heno Pujoleksono pada Selasa (13/10/2015). Heno merupakan suami Dayu.
Sampai pagi ini, Umar belum mendapatkan laporan dari tim penyidik mengenai hasil kedatangan mereka ke tempat usaha Heno.
"Saya belum dapat hasil pemeriksaan yang dilakukan tim. Nanti siangan lagi saya kabari," katanya.
Umar mengatakan sebelumnya polisi telah memeriksa Heno sebagai saksi. Heno merupakan orang yang pertamakali melihat istri dan anaknya tergeletak bersimbah darah di kamar rumah di Perumahan Aneka Elok, Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Kamis (9/10/2015).
"Iya itu dari hari pertama juga sudah diperiksa," kata Umar saat dihubungi Suara.com, Rabu (14/10/2015).
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar M. Iqbal mengatakan kedatangan tim penyidik ke tempat bisnis Heno untuk minta keterangan dari Heno.
"Mengambil keterangan dan mengumpulkan barang bukti yang dianggap penting," kata Iqbal.
Namun, Iqbal belum mau membeberkan apa hasil pemeriksaan dan barang bukti yang telah ditemukan penyidik.
"Ini bagian dari tahapan penyelidikan ini. Tidak bisa disebutkan ini karena masih dalam tahap penyelidikan," katanya.
Dalam kasus ini, polisi sudah memeriksa sebanyak 21 saksi, termasuk Heno.
Tag
Berita Terkait
-
Rumah Korban Pembunuhan Cakung Masih Dijaga Ketat Polisi
-
Pembunuhan Biadab Ibu dan Anak Diduga Dilatari Utang Piutang
-
Ibu dan Anak Dibantai di Cakung, Penyidik Datangi Kantor Suami
-
Misteri Pembunuhan Cakung, Ada Saksi yang Diduga Melihat Pelaku
-
Tahu Info Pembunuhan Ibu dan Anak di Cakung? Hubungi Nomor Ini
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO