Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pangkalpinang mengatakan jumlah titik panas atau "hotspot" yang menjadi indikasi kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Bangka Belitung menurun di bandingkan sehari sebelumnya.
"Berdasarkan pantauan Satelit Terra dan Aqua pukul 07.00 WIB menunjukan ada delapan titik panas di Provinsi Babel. Jumlah itu menurun dibandingkan pada kemarin, Minggu (18/10/2015) yang terdeteksi ada 19 titik panas," kata Staf Koordinator Unit Analisis BMKG Pangkalpinang, Nur Setiawan di Pangkalpinang, Senin (19/10/2015).
Ia mengatakan, delapan titik panas tersebut tersebar di Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Tengah dan Belitung Timur.
"Titik panas di Kabupaten Toboali terdeteksi sebanyak empat titik yang tersebar di Kecamatan Simpang Rimba tiga titik dan di Kecamatan Toboali terpantau hanya satu titik," kata Nur.
Kemudian di Kabupaten Bangka Tengah, lanjut dia, titik panas terdeteksi sebanyak dua titik yakni di Kecamatan Sungai Selan, sedangkan di Kabupaten Belitung Timur titik panas terpantau sebanyak dua titik juga, yang terdeteksi terjadi di Kecamatan Dendang.
"Menurunnya jumlah titik panas ini di sebabkan berkurangnya aktivitas yang dapat menimbulkan titik api sebagai indikasi awal kebakaran," imbuh Nur.
Menurutnya, titik panas itu juga dapat berubah sewaktu-waktu tergantung suhu udara dan aktivitas pembakaran lahan pada saat kemarau.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan dan hutan, untuk mengurangi polusi udara yang akan merugikan kesehatan masyarakat lainnya.
"Kami berharap peran serta masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan, karena api akan sulit ditangani seiring kecepatan angin selama musim kemarau ini cukup kencang," tutupnya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Kabar Gembira! Utang BPJS 23 Juta Orang Bakal Lunas, Cak Imin Umumkan Pemutihan Iuran di 2025
-
'Keramat', Nasib Sahroni hingga Uya Kuya Ditentukan di Sidang MKD Hari Ini, Bakal Dipecat?
-
MKD Gelar Sidang Putusan Anggota DPR Nonaktif Hari Ini, Uya Kuya Hingga Ahmad Sahroni Hadir
-
Identitas 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Diumumkan Besok, Polda Undang Keluarga Reno, Ada Apa?
-
Berdayakan UMKM dan Keuangan Inklusif Desa, BNI Raih Outstanding Contribution to Empowering MSMEs
-
Heboh Pria Cepak di Tanah Abang Tabrakan Diri ke Mobil, Aksinya Diolok-olok: Akting Kurang Natural
-
Dibiayai Rakyat Sampai Masuk Lubang Kubur, Menhan Minta Prajurit TNI Hormati dan Lindungi Rakyat
-
Prabowo 'Gebrak Meja', Utang Whoosh Rp1,2 T per Tahun Dibayar Pakai Duit Rampasan Koruptor
-
Terkuak! Alasan Bripda W Habisi Dosen di Jambi, Skenario Licik Gagal Total Gara-gara Wig
-
Cekik hingga Tinju Korbannya, 2 Cewek Kasus Penganiayaan di Sulsel Cuma Dihukum Bersihkan Posyandu