Suara.com - Tim SAR menggunakan robot penyelam untuk mencari penumpang dan helikopter milik PT Penerbangan Angkasa Semesta yang jatuh di perairan Danau Toba, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
"Robot penyelam atau Remote Operated Vehicle (ROV) mulai diterjunkan memantau helikopter di dasar perairan Danau Toba, pada hari ini (Senin, 19/10/2015) sejak pukul 10.00 WIB hingga sore," kata Humas Kantor SAR Medan Hisar Turnip dihubungi dari Medan, Senin.
Menurut dia, peralatan robot penyelam berbentuk roket itu, sudah lama didatangkan Basarnas dari Jakarta dan digunakan selain memanfaatkan kapal besar milik TNI AL untuk mencari empat penumpang helikopter tipe EC-130 PK-BKA yang hilang.
"Namun, baru kali ini dikerahkan untuk menyelam dan mendeteksi helikopter yang hilang di perairan Danau Toba tersebut," ujar Hisar.
Ia menjelaskan, peralatan pendeteksi yang cukup canggih itu mampu memantau bagian dasar Danau Toba dengan kedalaman 300-800 meter lebih.
Robot penyelam tersebut dioperasikan tim SAR bekerja sama dengan TNI AL, karena batas waktu pencarian empat penumpang helikopter tersebut dilakukan hingga hari Selasa (20/10/2015).
Alat yang terbuat dari besi dan dilengkapi dengan peralatan kamera itu diturunkan dari atas kapal berukuran besar di perairan Danau Toba di wilayah Kecamatan Onan Runggu yang tidak terlalu jauh dari posko utama di Samosir.
"Tim SAR dan personel TNI AL berharap penggunaan robot penyelam itu dapat membuahkan hasil dan menemukan helikopter dan empat penumpang yang hilang di perairan Danau Toba," katanya.
Sebelumnya, penumpang helikopter yang selamat yakni Fransiskus Subihardayan (22) warga Dusun Tegal Bojan, Sleman, Yogyakarta, ditemukan tim SAR pada Selasa (13/10/2015) pukul 13.00 WIB di sela-sela eceng gondok di perairan Danau Toba.
Lokasi tersebut berada di Desa Sitinjak atau sekitar lima mil dari Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir.
Helikopter milik PT Penerbangan Angkasa Semesta (PAS) terbang Minggu (11/10) sekitar pukul 11.00 WIB dari Sihotang, Kabupaten Samosir tujuan Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang.
Helikopter yang dikemudikan pilot Teguh Mulyatno dan diisi teknisi Heri Purwantono dan tiga penumpang Nurhayanto, Sugianto, dan Fransiskus Subihardayan hilang kontak sebelum tiba di Bandara Kualanamu. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara