Suara.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan akan memberikan sanksi tegas bagi Kepala Sekolah dan guru yang tidak mendeteksi secara dini potensi kekerasan di lingkungannya.
"Bila terjadi peristiwa kekerasan maka akan diberikan tindakan tegas kepala sekolah dan guru yang membiarkan gejala kekerasan yang berujung pada kekerasan," kata Anies dalam keterangan pers di Kantor Presiden Jakarta, Selasa malam.
Anies mengatakan kekerasan di sekolah tidak langsung terjadi tapi ada gejala yang mendahuluinya.
"Selalu ada gejala dan didiamkan kemudian jadi peristiwa, sekolah yang mendiamkan akan ditindak, kepala sekolah bisa dicopot dan diberhentikan dan guru mendapatkan sanksi," kata Mendikbud.
Selain sanksi yang dikenakan bagi sekolah yang terjadi tindakan kekerasan, Mendikbud juga menyiapkan sejumlah langkah pencegahan.
Anies mengatakan pihaknya akan mengeluarkan kebijakan dimana antara guru khususnya wali kelas harus memiliki komunikasi yang intensif dengan orang tua siswa sehingga mengetahui bagaimana masalah yang dihadapi siswanya.
Selain itu juga, Anies mengatakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan membuat satu direktorat khusus yang menangani masalah pendidikan bagi orang tua.
"Nantinya akan lewat institusi sekolah dalam menyampaikan materinya," kata Anies.
Masalah perlindungan anak menjadi topik bahasan dalam rapat terbatas yang berlangsung di Kantor Presiden Jakarta, Selasa sore hingga petang.
Presiden memberikan perhatian khusus pada sejumlah kasus kekerasan yang menimpa anak termasuk kekerasan seksual.
Rapat dihadiri oleh Menko PMK Puan Maharani, Mensos Khofifah Indar Parawansa, Mendikbud Anies Baswedan, Menkes Nifa F Moeloek, Jaksa Agung HM Prasetyo, Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti, Ketua KPAI Asrorun Niam Soleh dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Kambise.
Dalam rapat itu, salah satunya diputuskan pemberian hukuman pengebirian bagi pelaku kekerasan seksual terhadap anak melalui suntik syaraf. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram