Suara.com - Ribuan Warga Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, pada Jumat (23/10/2015) pagi melaksanakan Salat Istisqa (minta hujan) di tengah kabut asap tebal.
Salat dan doa bersama yang digelar di halaman Korem 102 Panju Panjung, Palangka Raya, itu diikuti oleh jajaran TNI/Polri, pegawai pemerintah provinsi dan kota, tokoh agama serta masyarakat umum.
Jamaah melaksanakan salat di lapangan terbuka dengan menggunakan masker namun keadaan itu tidak mengurangi kekusyukan jamaah dalam melaksanakan rangkaian ibadah, bahkan sebagian jamah terlihat meneteskan air mata saat memanjatkan doa minta hujan.
H Yamin Muchtar, Lc, dalam ceramahnya mengingatkan para jamaah untuk tidak berputus asa terhadap kondisi Kalimantan Tengah dan Kota Palangka Raya khususnya yang sampai saat ini masih diliputi kabut asap sebagai akibat kebakaran hutan.
"Sebagai umat Islam jangan sampai kita berputus asa terhadap rahmat Allah SWT. Sekarang ini kita juga tidak seharusnya saling menyalahkan karena bencana ini," kata Ketua Forum Kerukunan Antara Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kalteng itu.
Akan lebih baik, lanjut dia, jika seluruh elemen masyarakat berusaha dan berdoa bersama-sama agar bencana yang melanda wilayah Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai" sejak beberapa bulan itu segera berakhir.
Ia mengatakan, terjadinya kabut asap tersebut tidak lepas dari ulah sekelompok manusia yang melakukan segala cara untuk memenuhi keinginannya.
"Mereka yang serakah, melakukan pembakaran lahan tanpa mempedulikan akibatnya. Orang itu tidaklah mencintai lingkungan sehingga seluruh masyarakat turut merasakan akibat buruk dari perilakunya," katanya.
Untuk itu ia juga meminta oknum yang tidak bertanggung jawab itu tidak melanjutkan perbuatannya.
Selain itu, masyarakat juga diharap agar tetap tabah dan sabar karena keadaan itu disebutnya sebagai bagian dari ujian keimanan.
Sementara itu, Asisten III Sekda Provinsi Kalimantan Tengah bidang Kesra Ketut Widiwirawan mengatakan salat istisqo itu merupakan salah satu upaya dalam menanggulangi bencana kabut asap.
"Jika kita telah melakukan upaya pemadaman kebakaran lahan dan hutan secara langsung maka kita juga tidak lupa untuk berusaha dengan berdoa dan berserah diri pada tuhan yang maka kuasa untuk segera diturunkan hujan yang memadamkan seluruh kebakaran yang terjadi," katanya.
Ia pun juga mengatakan, Satuan Petugas Penegakan Hukum akan terus melakukan tindakan tegas terhadap oknum-oknum terbukti melakukan pembakaran lahan dan hutan. (Antara)
Berita Terkait
-
Kapolri Turun Langsung Cek Karhutla di Riau, Gara-gara Asap Sampai ke Luar Negeri?
-
Karhutla Riau 2025: Cuaca Panas, Kebakaran Meluas hingga Asap ke Malaysia
-
Kenapa Ustaz Abdul Somad Tak Pernah Mau Jadi Imam Salat Minta Hujan?
-
Ada PLTS Bukit Asam, Petani Tetap Garap Sawah Saat Kemarau Panjang
-
Kemarau Panjang Melanda Indonesia, Garda Oto Bagikan Tips Jaga Tiga Komponen Penting Mobil
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu