Suara.com - Ribuan orang Israel turun ke jalan di Tel Aviv pada Sabtu malam (24/10). Mereka menyerukan pembicaraan perdamaian baru dengan Palestina, di tengah upaya internasional meredam gelombang bentrokan Israel-Palestina selama sebulan terakhir.
Pengunjuk rasa berpawai dari Bundaran Rabin di bagian tengah Tel Aviv, Ibu Kota Perdagangan Israel, menuju kompleks pertahanan Hakirya-kantor Kementerian Pertahanan Israel.
Peace Now, organisasi sayap-kiri yang menyelenggarakan pawai itu mengklaim setidaknya 6.000 orang mengikuti kegiatan tersebut. Para demonstran meneriakkan "orang Yahudi dan Arab menolak jadi musuh" dan "dua negara buat dua bangsa, Israel dan Palestina".
"Hari-hari sulit ini, hari-hari kerusuhan, ketakutan dan rasa sakit, hanya memperkuat pemahaman kami bahwa takkan ada keamanan sejati di sini sampai ada perdamaian melalui penyelesaian damai," kata penyelenggara.
Zehava Galon, pemimpin faksi sayap-kiri Meterz, menyampaikan orasinya di hadapan pengunjuk rasa. Menurutnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dianggap gagal.
"(Benjamin) Netanyahu, kamu telah gagal. Kamu telah gagal menyediakan keamanan pribadi buat rakyat Israel. Kamu telah gagal dalam mengusulkan setiap visi bagi perubahan nyata,"katanya.
Pemimpin Peace Now Yariv Oppenheimer menyalahkan para pemimpin pemerintah dan ultra-nasionalis atas kerusuhan yang pecha baru-baru ini.
"Mereka membawa seluruh negeri ini jadi sandera perang agama yang tak perlu, dan kita semua harus membayar tebusannya," katanya kepada para pemrotes, seperti dikutip Xinhua.
Mereka menuduh pemerintah mengubah negeri tersebut jadi tempat kerusuhan, rasis dan tanpa harapan.
Gelombang kerusuhan meliputi serangan yang terjadi hampir setiap hari oleh orang Palestina serta bentrokan sengit antara pasukan keamanan Israel dan pemuda Palestina yang melancarkan protes.
Sepuluh orang Israel tewas dalam berbagai serangan, dan sedikitnya 54 orang Palestina tewas dalam bentrokan atau serangan yang terjadi.
Kerusuhan meletus satu bulan lalu. Ricuh dipicu diduga akibat kunjungan pemimpin sayap kanan Yahudi ke kompleks Masjid Al-Aqsha dan kekhawatiran bahwa Israel berencana mengambil-alih tempat tersebut.
Kompleks Masjid Al-Aqsha, yang menjadi ajang bentrokan, adalah tempat suci bagi Umat Muslim-biasa disebut Al-Haram Asy-Syarif. bagi kaum Yahudi lokasi ini dikenal dengan nama Bukit Knisah.
Dalam upaya untuk meredakan ketegangan, Menteri Luar Negeri AS John Kerry pada Sabtu mengatakan Israel telah setuju untuk memasang kamera CCTV di kompleks Masjid Al-Aqsha untui membuktikan bahwa Israel tak berusaha mengubah status quo atas tempat suci itu. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka